Rekomendasi 4 Buku Fiksi Heart-Warming Untuk Dibaca

by - Juni 18, 2022



Apa Buku Heart-warming yang Bagus Untuk Dibaca?

     Membaca buku kerap kali dikaitkan dengan mencari sumber ilmu yang bersifat akademik. Sehingga, orang yang suka membaca selalu dianggap nerd, pintar atau ambis. Padahal, membaca tidak selalu dilakukan untuk mencari ilmu, melainkan juga untuk mencari hiburan atau mengatasi kebosanan. Ada banyak sekali variasi bacaan untuk mencari hiburan, misalnya, majalah, buku grafis, komik, maupun bacaan fiksi. Bacaan fiksi pun terbagi lagi menjadi beberapa genre, ada romance, inspiratif, misteri dan lain sebagainya, yang untuk memilihnya, tergantung selera atau kebutuhan dari pembacanya.

     Fiksi heart-warming, adalah salah satu jenis bacaan yang disukai banyak orang. Alasannya beragam, salah satunya adalah bacaan ini bisa membuat keadaan hati jadi lebih baik. Terkadang malah menambah inspirasi, karena kisah yang terkandung memuat banyak pelajaran berharga. Bahkan tak sedikit dari bacaan jenis ini yang mampu membuat pembacanya menangis haru, karena memuat kisah yang juga menyentuh. Nah, pada tulisan kali ini, aku ingin berbagi Rekomendasi 4 Buku Fiksi Heart-Warming untuk Dibaca. Apa saja sih? Baca sampai selesai dulu yuk!

1. Keajaiban Toko Kelontong Namiya dari Keigo Higashino

     Buku ini terkenal dengan kisahnya yang sangat menginspirasi dan mampu mengaduk-aduk emosi pembacanya. Keajaiban Toko Kelontong Namiya adalah buku yang punya tema perjalanan waktu (time travel) dan fantasi, berkisah tentang 3 anak berandal yang bersembunyi di sebuah toko kelontong setelah melakukan perampokan. Di dalam toko kelontong itu, 3 pemuda ini malah menerima banyak surat misterius, yang berkonsultasi masalah serta meminta saran kepada mereka. Apa yang dilakukan mereka selanjutnya?
     Tentu saja mereka membalas surat tersebut, karena rasa penasaran yang menghantui. Dan tak disangka, surat ini ternyata datang dari masa lalu. Memang ajaib! Jadi, alur novel ini maju-mundur. Mungkin akan sedikit membingungkan untuk memahami alur cerita ini di awal, tapi begitu paham alurnya bakal menarik banget!

Apa sih yang bikin buku ini heart-warming?

     Buku ini di tiap babnya berisi kisah dari orang yang berbeda, karena tiap bab memang berfokus membahas masing-masing dari surat konsultasi. Nah, setiap kisah inilah yang benar-benar memberikan banyak pelajaran tentang hidup. Kisah-kisah orang yang berkonsultasi di sini sangat beragam, kita pun juga diajak untuk memahami emosi dari sudut pandang orang yang berkonsultasi. Karena sudut pandangnya memang berganti-ganti.
     Selain itu, ada bagian di mana Kakek Namiya yang turut membalas surat-surat konsultasi itu. Nah, isi surat balasan ini sungguh menyentuh dan penuh nilai. Karena karakter Kakek Namiya yang memang thoughtfull dalam memahami masalah dan menuliskan balasan, jadi tidak ada kesan judging ketika kita membaca isi balasan yang ia tuliskan. Apalagi surat balasan di halaman paling akhir, itu adalah pesan yang sangat menyentuh dan cocok untuk orang-orang yang sedang bingung dengan kehidupannya.
     Oh iya, dulu aku pernah menuliskan ulasannya. Barangkali tertarik untuk membacanya, bisa diklik link berikut:


2. A Man Called Ove dari Fredrik Backman

     Novel ini merupakan salah satu novel inspiratif yang bertemakan slice of life, dan berlatarkan tempat di Swedia. Berkisah tentang seorang laki-laki tua yang galak dan kaku bernama Ove, yang meskipun galak, dia selalu mau membantu tetangga-tetangganya yang merepotkan baginya. Istri Ove yang baru saja meninggal, ditambah dia yang sudah pensiun dari pekerjaannya, membuat dia tidak punya keinginan untuk hidup. Sehingga, ia berkali-kali melakukan upaya bunuh diri, namun selalu gagal akibat gangguan tetangganya yang tiba-tiba meminta bantuan.

Apa yang membuat novel ini heart-warming?

     Ada banyak kisah dan pelajaran yang termuat dalam novel ini. Termasuk pelajaran tentang timeless love, gotong royong dalam bertetangga, serta perbuatan bunuh diri yang tidak akan menyelesaikan masalah. Tak hanya itu, novel ini juga memuat kritik terhadap birokrasi pemerintahan. Di mana dalam novel ini digambarkan pada kelakuan Dewan Kota yang semena-mena.
     Novel ini benar-benar memainkan emosi pembacanya. Di tiap bab-nya, akan mempunyai suasana yang berbeda. Misal, di bab 1 suasananya menyenangkan, dan di bab 2 suasananya jadi sangat sedih. Dan karena buku ini berkisah tentang Ove, ada banyak sekali pelajaran yang diambil dari tingkah laku Ove. Baik ketika kita diajak menyelami memori masa lalu Ove, maupun Ove yang masa sekarang. Endingnya, bikin aku menangis, karena merasa tersentuh.
     Bagi yang ingin tahu ulasan ini lebih lanjut, dulu aku pernah menuliskannya. Kalau tertarik, bisa dibaca juga di link ini:

3. Cat Stories dari James Herriot

     Siapa di sini yang suka kucing? 

     Si makhluk bola-bola berbulu ini memang seringkali bertingkah menggemaskan, sehingga banyak sekali orang yang menjadikannya hewan peliharaan. Entah lewat Twitter maupun Instagram, tak sedikit pecinta kucing yang membagikan kesehariannya dalam merawat kucing kesayangannya. Kadang dipakaiin baju lalu si kucing-kucing ini berpose aneh, atau bahkan memamerkan video mereka menjilat-jilat badan atau mengeong. Tak heran kalau akun kucing semacam ini banyak pengikutnya, karena memang menghibur bagi yang menontonnya.

     Tapi, ada yang tau nggak, tingkah kucing ketika bertemu dokter hewan?

     Kalau tingkah kucing terhadap pemiliknya kan kadang rada bossy dan manja gitu kan. Gimana sih tingkah laku kucing ketika bertemu dokter hewan? Cat Stories dari James Herriot berkisah tentang cerita pengalaman Herriot selaku dokter hewan, ketika sedang merawat pasien-pasiennya (si kucing-kucing). Ada beragam karakter kucing yang diceritakan Herriot dalam buku ini. Seperti kucing yang 'brutal', atau kucing yang pintar dan semacamnya. Herriot selaku dokter pun seringkali kewalahan ketika para kucing ini seperti menghindar ketika akan dirawat. Meski demikian, kita bisa melihat banyak kelucuan di dalam buku ini.

Sisi heart-warmingnya di mana sih?

     Terkadang, kita tidak perlu suatu kisah yang muluk-muluk untuk bisa terhibur. Kisah ini ditulis apa adanya, sehingga kita bisa merasakan bagaimana menggemaskannya para kucing di sini. Apalagi, di sini, kita juga bisa melihat sisi lembut Herriot terhadap kucing. Bagi para pecinta kucing, pasti akan turut merasakan perasaan yang dialami para pemilik kucing ataupun Herriot sendiri. Tak hanya itu, ada banyak kisah yang akan bikin kita tersenyum, terkait tingkah laku kucing yang seringkali out of the box.
     Bagi yang tertarik mengenai ulasan lebih panjang dari buku ini, aku dulu pernah menuliskannya juga. Jadi bisa kunjungi lewat link ini:

4. The Midnight Library dari Matt Haig

     Berkisah tentang seorang perempuan bernama Nora, yang sedang mengalami titik rendah dalam hidup. Di mana semua orang terdekatnya terlihat tidak peduli lagi dengannya, ditambah dia mengalami sederet kegagalan termasuk dipecat dari tempat kerjanya. Hal inilah yang menjadikan Nora berniat untuk bunuh diri.
     Akan tetapi, bukannya meninggal, Nora malah terjebak di sebuah perpustakaan, yang memberinya kesempatan untuk mencoba pilihan-pilihan hidupnya yang lain, yang sebelumnya pernah dia coba. Kesempatan ini untuk memberikan jawaban tentang, apakah pilihan lain yang tidak dipilih, berakhir dengan nasib yang jauh lebih baik? Buku ini memang tentang penyesalan terhadap pilihan hidup. Jadi, bagi siapapun yang sedang merasakan momen semacam ini, akan merasa relate dengan bukunya.

Apa yang menjadikan buku ini heart-warming?

     Buku ini memuat banyak pelajaran hidup lewat perjalanan waktu yang dialami Nora terhadap pilihan-pilihan hidupnya yang lain. Kita bisa melihat, bahwa tidak semua pilihan yang terlihat baik, akan menghasilkan nasib yang lebih baik pula. Memang, rumput tetangga akan terlihat lebih hijau. Dan kita terkadang lupa, bahwa apa yang kita alami sekarang, adalah yang terbaik dari yang diberikan Allah.
     Buku ini juga memberikan pelajaran, bahwa bunuh diri tidak akan selalu berhasil ataupun memberikan solusi dari masalah yang dialami. Terkadang, salah satu cara untuk belajar adalah dengan tetap hidup. Dengan kata lain, solusi yang diinginkan akan ketemu kalau kita tetap hidup. Intinya, tidak ada yang lebih kuat daripada sekelumit harapan yang tidak menyerah. Ending dari buku ini juga memberikan kesan tersendiri, karena Nora pun mengalami pengembangan karakter yang cukup baik.
     Oh iya, kalau tertarik baca ulasannya lebih lanjut, aku dulu juga pernah menulis ulasannya. Bisa dikunjungi di link ini ya:

Apakah ada yang sudah pernah membaca buku-buku di atas?

     Demikian lah rekomendasi buku heart-warming dari aku. Buku-buku di atas memang cocok untuk dijadikan bacaan ketika sedang merasa sedih atau lelah. Selain karena kisahnya yang menghibur, pelajaran yang didapat pun cukup banyak. Jadi, bagi yang kurang suka baca buku non-fiksi self improvement, tapi pengen baca buku fiksi yang penuh pelajaran hidup, bisa dicoba baca buku-buku di aras.
     Nah, kalau ada yang sudah pernah baca, bisa berbagi yuk pengalaman membacanya! Dan terima kasih bagi yang sudah membaca tulisan ini!

You May Also Like

1 comments