Review Buku: Cat Stories dari James Herriot

by - Juli 26, 2021



"Kucing-kucing itu adalah salah satu alasan utama aku memilih karir sebagai dokter hewan"     

     Hai semua! Kembali lagi dengan buku yang berkaitan dengan kucing, setelah sebelumnya aku sempat menuliskan ulasan buku Jika Kucing Lenyap dari Dunia. Kali ini aku ingin mengulas buku yang sempat aku baca di IBI atau perpustakaan Bank Indonesia yang berjudul Cat Stories. Buku ini ditulis berasal dari pengalaman penulis sebagai dokter hewan ketika menghadapi 'pasien' kucing, jadi dapat dibilang apa yang ditulis di buku ini adalah kisah nyata meskipun mungkin ada bumbu-bumbu yang agak dilebihkan. Seperti apa sih bukunya? Langsung saja deh.

     Buku ini menceritakan kisah pengalaman penulis, James Herriot, yang dalam buku ini dipanggil Jim atau Mr. Herriot.Yang meurupakan seorang dokter hewan. Buku ini terdiri dari sekumpulan kisah 'pasien' kucing, yang sempat mengalami kecelakaan atau terjangkit penyakit. Di buku ini ada berbagai macam jenis kucing dan julukannya, seperti Alfred si kucing penjual permen, Oscar si kucing sosialita, Buster si kucing penangkap dan lain sebagainya. Memang, beberapa kucing di sini sudah ada pemiliknya sehingga punya nama. Di buku ini, aku bisa melihat bagaimana dokter hewan menangani kucing sakit serta cara dokter hewan mencari cara untuk menaklukkan kucing agar mau diobati. Karena kucing pun sama seperti manusia, akan takut ketika bertemu dengan orang dan benda asing. Kebayang kan, gimana reaksi kucing yang banyak tingkah, tiba-tiba bertindak defensif dengan menyerang "orang asing"?

     Satu hal yang terlintas di otak ketika membaca buku ini, yaitu HEART WARMING. Aku beneran merasa bahwa penulis memiliki soft spot yang sangat kentara terhadap kucing, hal ini ditunjukkan pada cara dia menghadapi beberapa kucing yang menurutku kurang ajar. Kemudian juga dilihat dari cara dia mendeskripsikan hewan ini seperti "si bola bergerak berbulu warna hitam", "si hitam berbulu lebat yang tampan", serta cara dia melakukan interaksi khusus terhadap kucing seperti "mengelus-elus telinga belakang kucing dan menempelkan hidung kucing ke hidungnya", WOW benar-benar membuatku sedikit tertarik kepada kucing. Aku pun sangat terhibur dengan cara penyampaian dia di buku ini.

     Latar ceritanya kebanyakan di pedesaan dan sub-urban Eropa. Jadi berasa banget kehangatannya. Kita juga bakal ditunjukkan interaksi keramah-tamahan penduduk desa sana, jadi selain menceritakan tentang kucing, buku ini juga menceritakan sedikit kisah pemilik kucing. Untuk aku yang tidak memelihara kucing, jadi tau gimana sih perasaan para pemilik kucing ketika kucingnya sedang sakit. Jadi buku ini juga cukup mengaduk-aduk emosi. Karena ada kalanya kita akan dibuat tertawa, ada kalanya akan dibuat sedih, ada kalanya juga dibuat gak habis pikir dengan kelakuan kucing. Seperti dokter umum, dokter hewan pun juga punya masa-masa sedih ketika ia gagal menyelamatkan kucing, bangga ketika berhasil menaklukkannya.

     Secara umum, aku sangat suka dengan buku ini. Aku terhibur dengan kisah-kisah yang termuat di dalamnya. Di samping itu, buku ini juga ringan dan page-turning, sehingga bisa diselesaikan dalam satu-dua kali duduk. Meskipun demikian, tentu ada bagian yang aku kurang suka dari buku ini, yakni awalan ceritanya sempat SEDIKIT membosankan. Mungkin karena aku masih menyesuaikan diri dengan cara dia bercerita. Tapi bagi pecinta kucing, aku sangat sangat menyarankan untuk membaca buku ini, karena akan menambah kecintaan kalian terhadap kucing!

     Demikian ulasan buku dariku, semoga bermanfaat dan terima kasih bagi yang sudah membacanya. Happy reading!

                        

You May Also Like

0 comments