Mengenal Ikigai, Suatu Rahasia Panjang Umur Masyarakat Jepang

by - Juli 20, 2022

Mengapa Jepang menjadi salah satu negara yang memiliki masyarakat panjang umur?



      Zona Biru merupakan wilayah geografis di mana banyak manusia berumur panjang di tempat tersebut. Dan Okinawa, Jepang, merupakan salah satu wilayah yang menjadi Zona Biru di dunia. Berdasarkan artikel BBC yang berjudul A High-Carb Diet May Explain Why Okinawa Live So Long, terdapat 68 centenarian (manusia yang berumur lebih dari 100 tahun), di setiap 100.000 penduduk. Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Okinawa memiliki harapan 40% lebih tinggi dibanding penduduk Jepang lainnya.

     Ada banyak faktor yang menjadikan masyarakat Okinawa memiliki angka harapan hidup tinggi. Di antaranya: 1) Masyarakat Okinawa yang lebih banyak mengkonsumsi makanan sehat yang kaya akan sayur dan ikan segar. Serta penerapan hara hachi bu, yakni isi perut Anda sampai 80 persen. 2) Mereka yang cenderung sering melakukan aktivitas bergerak. 3) Membentuk ikatan yang kuat di masyarakat lokal serta gotong royong. 4) Penerapan konsep IKIGAI, yang menjadikan mereka semangat untuk terus bangun di keesokan harinya. Lantas, seperti apakah Ikigai itu?


Apa itu Ikigai?

     Ikigai dapat diartikan sebagai kesenangan dan makna kehidupan. Namun apabila diartikan per-kata, Iki artinya untuk hidup. Gai artinya alasan. Sehingga apabila digabung, Ikigai artinya adalah alasan untuk hidup.
     Ikigai menjadikan seseorang semangat bangun pagi untuk memperjuangkan sesuatu.. Para penganut Ikigai akan senantiasa berusaha mencari kesenangan dan kegiatan yang bermakna. Meskipun kegiatan tersebut kecil, yang terpenting adalah dampak baik yang ditimbulkan dari kegiatan ini. Sehingga tanpa Ikigai, sudah dipastikan hidup akan terasa kosong dan sepi.


     Berdasarkan diagram Mark Twain, gambaran Ikigai kurang lebih adalah seperti di bawah ini:

Source: https://www.japan.go.jp/kizuna/2022/03/ikigai_japanese_secret_to_a_joyful_life.html

1. Passion

     Berdasarkan diagram di atas, passion atau gairah merupakan irisan pertemuan dari apa yang kita cintai? dan apa yang menjadi keahlian kita? Di mana hal ini bisa berupa hobi yang seringkali kita lakukan, tapi sayang tidak ada bayaran ketika kita melakukan ini. Contohnya: edit foto untuk diposting di Instagram.

2. Profession

     Profession terbentuk dari irisan keahlian kita dan dibayar. Ini bisa berupa pekerjaan yang sehari-hari kita lakukan. Sebagai contoh: bekerja di perusahaan asing sebagai Data Analyst. Di sini kita ahli di bidang pengolahan data dan tentu saja dibayar. Akan tetapi, bisa menjadi data analyst bukanlah sesuatu yang membuat kita senang.

3. Vocation

     Vocation adalah irisan dari kegiatan yang berguna untuk orang lain dan kita dibayar untuk melakukan itu. Contohnya: menjadi pekerja di panti jompo. Dengan bekerja di panti jompo, kita dibayar untuk merawat para orangtua di sana. Akan tetapi, belum tentu ini adalah sumber kesenangan kita.

4. Mission

     Mission adalah irisan dari kesenangan dan berguna untuk orang lain. Contohnya adalah menjadi penyanyi untuk mengisi acara di sebuah konser amal. Di sini kita melakukan hobi kita yakni bernyanyi, dan berguna untuk orang lain di konser amal. Akan tetapi belum tentu kita dibayar, karena sifatnya adalah sukarela.


Dengan melihat diagram di atas, Ikigai adalah pertemuan dari 4 irisan tadi. Yang meliputi apa yang kita suka? Apa yang menjadi keahlian kita? Apa yang berguna untuk orang lain? dan apa yang bisa membayar kita?


     Mungkin terlihat sulit dalam penerapannya. Karena ada banyak faktor yang harus dipenuhi dalam mencapai Ikigai. Akan tetapi, Ikigai memang sifatnya tersembunyi dan harus dicari. Untuk menemukannya pun butuh waktu dan kesabaran. Akan tetapi ketika kita sudah menemukan Ikigai, akan selalu ada alasan di pagi hari untuk melanjutkan hidup dan berjuang.

Baca juga: Apa itu Kaizen? Sebuah Prinsip yang Dianut Perusahaan Jepang

Seperti Apa Orang Yang Telah Menemukan Ikigai?

      Hayao Miyazaki adalah seorang master animasi di balik ketenaran anime produksi Studio Ghibli. Miyazaki sendiri mampu duduk di mejanya berjam-jam demi menggambar ribuan sketsa yang menjelaskan karakter-karakter ciptaannya. Dan ketika menggambar, dia selalu dalam kondisi mengalir sehingga sering kali melupakan lingkungan sekitarnya. Hal ini dikarenakan Hayao Miyazaki sangat menyukai menggambar. Bahkan ketika dia dinyatakan pensiun dari perusahaan tempatnya bekerja (Studio Ghibli), Hayao Miyazaki ditemui masih menggambar di tempat biasanya bekerja.

     Kesukaan Miyazaki terhadap menggambar juga didukung dengan keahliannya, sehingga dia pun dibayar untuk menggambar. Dengan kata lain, salah satu sumber penghasilannya adalah dari menggambar animasi. Selanjutnya, apakah hal ini bermanfaat bagi orang lain? Jawabannya adalah iya.

     Anime-anime dalam Studio Ghibli adalah anime yang telah memberikan inspirasi kepada banyak anak-anak di dunia. Selain berisi karakter yang mengesankan, seperti Totoro. Anime Studio Ghibli juga selalu memiliki banyak pesan tersirat. Ketika menciptakan sebuah cerita, Hayao selalu menempatkan diri sebagai posisi anak-anak, sehingga menjadikan karyanya terasa tulus.

     Jadi, apabila diulang kembali mengenai Ikigai seorang Hayao Miyazaki:

apa keahliannya? Menggambar.
apa kesukaannya? Menggambar dan membuat cerita.
apakah dibayar? Iya. Dia dibayar oleh Studio Ghibli.
apa manfaatnya? Memberikan inspirasi dan menghibur anak-anak di dunia.




Bagaimana cara mencapai Ikigai?

     Dalam menemukan Ikigai, ada beberapa langkah-langkah tertentu, di antaranya:

1) Menjaga agar pikiran tetap aktif

     Menjaga pikiran agar tetap aktif adalah salah satu langkah kecil untuk menemukan Ikigai. Dengan pikiran yang aktif, kita jadi lebih sering menemukan ide-ide yang bisa dicoba. Yang salah satunya mungkin akan menjadi salah satu tujuan hidup kita.

2) Menemukan tujuan hidup

     Menemukan tujuan hidup memang kunci utama dari Ikigai. Karena tujuan hidup ini akan mempengaruhi langkah selanjutnya. Cara menemukan tujuan hidup adalah dengan mencoba beberapa kegiatan yang dirasa menarik, yang kemudian kita usahakan untuk terus konsisten dalam pelaksanaannya.

3) Melakukan yang terbaik

     Dengan melakukan yang terbaik, kemungkinan hasil yang terlihat pun lebih nyata. Sehingga akan ada rasa puas ketika kita melakukan kegiatan yang berkaitan dengan tujuan hidup.

4) Menemukan hal yang membuat bahagia

     Menemukan hal yang membuat bahagia dapat mendorong seseorang untuk terus bertahan hidup.Alasan untuk bahagia tidak selalu berupa hal yang besar. Hal-hal kecil seperti melihat konten lucu di Instagram pun bisa saja membuat seseorang bahagia. Dengan menemukan kebahagian kecil setiap harinya, semangat dalam pencarian Ikigai pun bisa berlanjut.

5) Meditasi untuk emosi yang sehat

     Meditasi adalah salah satu cara yang efektif dalam upaya pengendalian diri. Memang, di awal kita akan merasa kesulitan untuk fokus karena ada banyak hal-hal yang berkecamuk di pikiran kita. Akan tetapi, ketika kita sudah terbiasa, perasaan dan emosi pun menjadi lebih terkontrol. Pikiran-pikiran buruk yang berkecamuk pun bisa "dibiarkan" lewat, tanpa mengganggu emosi atau menambah ketakutan. Dan otomatis, hidup menjadi lebih tenang karena meditasi juga mengajarkan tentang penerimaan diri.

6) Menjaga agar dalam kondisi flow 

     Flow adalah situasi di mana kita bisa tenggelam dalam suatu kegiatan karena kita sangat menikmatinya. Kunci keberhasilan Ikigai adalah ketika kita mampu mencapai flow untuk suatu kegiatan yang menjadi tujuan hidup. Nah, bagaimana cara mencapai flow? 
a) Yang pertama adalah memilih tugas yang menantang, tapi tidak terlalu sulit.
b) Memiliki sasaran yang jelas
c) Fokus pada satu tugas.


     Nah itu tadi mengenai Ikigai yang merupakan Rahasia Panjang Umur Masyarakat Jepang. Memang, butuh waktu untuk menemukannya. Jadi, mari kita usahakan untuk menemukan Ikigai kita!

Terima kasih bagi yang sudah membacanya hingga selesai!


Referensi

(Buku) Ikigai: Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang dari Hector Garcia dan Francesc Miralles
(Buku) The Book of Ikigai: Untuk Hidup Seimbang, Lebih Bahagia, dan Panjang Umur dari Ken Mogi.

You May Also Like

0 comments