Bersihkan Trauma Pikiran di Marigold Mind Laundry!

by - September 17, 2024



      Trauma yang tersimpan di otak memang akan menghambat diri untuk bertumbuh. Sebab rasa trauma ini bikin kita takut dan nggak percaya diri. Oleh karenanya, kita perlu "bersihin" trauma agar bisa menikmati hidup sepenuhnya. Di buku yang berjudul Marigold Mind Laundry dari Jungeun Yun, kita akan melihat gimana orang-orang berusaha membersihkan traumanya, lalu bergerak maju.

Sinopsis Buku Marigold Mind Laundry dari Jungeun Yun

     Di sebuah desa bernama Marigold, datang seorang perempuan misterius bernama Jieun. Jieun sendiri merupakan perempuan yang dikutuk, karena di masa lalu dia tidak bisa mengontrol kekuatannya sehingga mengakibatkan orangtuanya lenyap. Sebagai hukumannya, dia harus hidup ribuan tahun untuk mencari makna terkait kekuatan yang dimilikinya.

     Desa Marigold merupakan desa yang indah dengan pemandangan matahari yang menawan. Di sini, Jieun akhirnya memutuskan untuk membuka jasa Mind Laundry, di mana orang-orang yang memiliki kenangan buruk di masa lalu, bisa memintanya untuk menghapus kenangan tersebut. Nah, ke mana kenangan-kenangan tersebut? Kenangan yang dilupakan akan dipindahkan ke kaos putih yang digunakan saat "ritual". Semakin banyak kenangan yang ingin dihapus, maka semakin banyak noda seperti kelopak bunga. Nah setelahnya, kaos ini akan dijemur, lalu noda tersebut perlahan akan luntur.

     Ada beberapa orang yang datang ke Marigold Mind Laundry ini, di antaranya seorang film-maker yang frustrasi karena merasa gagal, lalu seorang perempuan yang terlibat di hubungan toxic, ada seorang influencer yang namanya tercoreng setelah promosi produk abal-abal, selanjutnya seorang perempuan yang menjadi tidak tau kalau dirinya adalah selingkuhan, dan yang terakhir seorang kurir yang dulunya di-bully dan dibanding-bandingkan dengan kakaknya.

Setiap orang punya cerita,

     Di setiap kisah, kita akan ditunjukkan sudut pandang lain dari kehidupan. Jieun selaku pendengar pun tidak menghakimi alasan orang-orang melakukan tindakan yang mungkin bagi sebagian dari kita terasa salah. Selalu ada bagian dari masa lalu yang menyebabkan mereka melakukan itu, entah karena tidak punya pilihan, atau karena tidak ada yang mengajari sebelumnya.

Kesan terhadap Buku Marigold Mind Laundry dari Jungeun Yun

     Sebagai pecinta buku yang "no plot, just vibes", Marigold Mind Laundry ini sudah cukup memenuhi kriteria yang aku cari sih. Di antaranya: premis cerita menarik, cerita yang ringan, punya pesan bagus, dan vibes yang heart-warming. Bonusnya, latar tempatnya ada di sebuah desa dan penulis jago banget mendeskripsikan, sehingga bikin aku bisa ikutan bayangin dan merasa damai pas bayangin desanya.

     Premis cerita menarik, yakni pelanggan diberi kesempatan untuk menghapus memori luka di masa lalu. Tapi sebelum ritual "penghapusan" dimulai, pelanggan yang ingin menghapus pikirannya akan diberi tahu konsekuensinya. Makanya ada yang akhirnya tetap menghapus memori, atau menerima bahwa memori penuh luka itu menjadi bagian dari hidup mereka.

     Sebenarnya, proses penghapusan memori di buku ini tuh menurutku serupa dengan meditasi. Di mana saat meditasi, kita akan diminta untuk membiarkan pikiran kita lewat, entah baik atau buruk, di mana hal ini akan melatih resiliensi kita dalam menerima keadaan yang telah terjadi pada kita di masa lalu. Di buku ini, tujuan akhir pelanggan ya supaya mereka bisa menerima hidup, entah dengan menghapuskan memori, atau menerima memori itu sebagai bagian dari hidupnya.

     Cerita yang ringan dengan pesan hidup yang bagus. Tokoh yang melakukan "pencucian pikiran" di sini adalah orang-orang yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Seperti, influencer yang hidupnya terlihat mewah, padahal di balik itu semua, ada beban yang harus dibayar. Atau seorang kurir yang sering ngantar barang ke rumah kita, itu juga punya batasan mental tertentu, jadi perlakukan mereka dengan baik, jangan asal bentak-bentak. Kita nggak tahu, mereka punya masalah apa, baik di masa lalu maupun masa sekarang.

     Vibes heart-warming. Di sini yang paling mendukung adanya vibes ini adalah kebijaksanaan Jieun selaku pemilik jasa mind laundry. Dia selalu menjadi pendengar yang baik buat orang-orang yang datang ke tempatnya, tidak menghakimi, bahkan memberikan validasi yang baik atas perasaan pelanggan, tanpa membenarkan tingkah mereka yang mungkin kurang tepat. Selain itu, latar tempat di desa juga semakin menambah kesan heart-warming ini. Soalnya, Desa Marigold memang digambarkan asri dan damai banget. Ala-ala Ghibli lah bahasanya. Oh iya, ada ilustrasi cantik juga sih!

     Kalau tadi sudah bahas kelebihannya, sekarang bahas kekurangannya. Menurutku, penjabaran cerita di setiap tokohnya lumayan slow-paced ya. Entah yang terlalu lambat atau terlalu banyak narasi, jadi kesannya kadang bikin bosen. Tapi balik lagi, bisa aja buku ini memang didesain untuk dibaca pelan-pelan. Buat avid reader, mungkin ngerasa buku ini terlalu berbelit-belit, karena alurnya nggak sat set meskipun udah ketebak. Tapi buat slow-reader, buku ini malah seru banget untuk dinikmati. Apalagi kalau memang suka cerita heart-warming.

     Sebelum menutup ulasan ini, sekadar informasi kalau aku baca ini versi Bahasa Inggris dari ARC Netgalley. Dan baru akan terbit tanggal 3 Oktober 2024 nanti. Terima kasih untuk Netgalley dan Random House UK, Transworld Publisher!

     Nah, itu tadi Review Buku Marigold Mind Laundry dari Jungeun Yun. Terima kasih buat yang udah baca. Oh iya, kira-kira, Penerbit Baca atau Penerbit Haru bakal terjemahin buku ini nggak ya?

You May Also Like

0 comments