Review Buku: The Forest of Wool and Steel dari Natsu Miyashita

by - September 16, 2023

     Hold on to that fear little longer. With so many things being thrown at you to absorb, it would be strange not to feel overwhelmed.



     The Forest of Wool and Steel dari Natsu Miyashita merupakan salah satu Japan Literature yang udah ada filmnya. Tokoh utamanya dimainkan oleh Yamazaki Kento (hayo siapa yang jadi fans dia?). Novel ini berkisah tentang seorang Piano Tuner yang awalnya "tidak punya bakat musik apapun", dia belajar tentang tunning dari 0. Buku ini nunjukkin ke kita, bahwa jadi pemula itu pasti bakal ngelakuin banyak kesalahan. Nah, seperti apa sih bukunya? Baca tulisan ini sampai selesai yuk!

Sinopsis Buku

     Naoki Tomura awalnya adalah seorang siswa SMA biasa. Suatu ketika, dia diminta gurunya untuk menemani seorang Piano Tuner bernama Itadori yang akan memperbaiki piano di sekolahnya. Setelah piano diperbaiki, Tomura bertanya-tanya, mengapa suara pianonya jadi seindah ini? Dari sinilah dia tau, bahwa Piano Tuner memiliki peran dalam memperindah suara piano. Sehingga, dia pun memutuskan, selepas SMA, dia akan mengambil kursus tuning piano.

     Tapi yang namanya pemula, tentu saja banyak hambatannya. Dia termasuk siswa kursus yang paling lama dalam mencerna pelajarannya. Meski demikian, dia pun akhirnya lulus dan bekerja di sebuah penyedia jasa tuning piano. Di tempat kerja Tomura, terdapat senior yang sangat menginspirasinya. Saking hebatnya si senior, dia berkali-kali dipanggil untuk menjadi tuner di sebuah konser. Seperti apa sih sosok senior ini? Apa saja yang Tomura pelajari dari dia?

     Ketika Tomura mulai bekerja sebagai asisten tuner, dia bertemu dengan saudara kembar yang meminta jasa perusahaanya untuk memperbaiki piano. Tak disangka, salah satu dari mereka berhasil membuat Tomura bercita-cita untuk menjadi tuner-nya ketika menjadi pianis nanti. Sayangnya, masalah muncul yang menyebabkan salah satu di antara si kembar berhenti bermain piano. Dan hal ini yang kemudian jadi bahan pikiran Tomura. Kira-kira masalah apakah itu?

      Novel ini semacam biografi tapi tokohnya fiksi. Menceritakan naik turunnya perjalanan Naoki Tomura dalam menjadi seorang piano tuner.

Kesan terhadap Buku

    Awalnya bingung, kenapa judulnya The Forest of Wool and Steel. Tapi setelah baca sedikit, baru ngeh kalau ini tentang piano. Dan penulisnya sendiri, Natsu Miyashita, ternyata emang punya latar belakang yang mumpuni di bidang ini.

     Sebenarnya aku excited ketika tau novel ini bakal berkutat tentang piano dan musik, mengingat topik itu familiar di aku. Tapi sayangnya, buku ini tidak seperti ekspektasiku.

     Dari segi gaya bercerita dan penulisan, buku ini terasa datar dan kaku. Aku merasa buku ini seperti buku pelajaran yang sedang membahas tentang piano. Susah buat "masuk" di ceritanya. Dan cepat bikin bosan alias tidak page turner.

     Dari segi penokohan, tokohnya masih manusiawi. Tomura sendiri bukan orang yang super hebat. Progres dia menjadi piano tuner masih realistis, yakni meningkat sedikit-sedikit dan sering ada kesalahan. Jadi, buat orang yang sedang cari cerita motivasi, buku ini masih masuk akal dalam menginspirasi. Soalnya, seperti memaklumi seorang pemula. Bakal relate dengan orang yang sedang belajar sesuatu tapi masih sering gagal sampai bikin insecure.

     Mengenai poin yang ingin disampaikan penulis. Menurutku poin-nya jelas banget, yakni memperkenalkan profesi piano tuner ke pembaca, serta memberikan inspirasi orang-orang yang sedang menjadi "pemula" di suatu bidang. Nah, terkait penjelasan tentang piano tuner ini cukup rinci. Aku sendiri jadi nambah wawasan dan tau, kalau piano tuner tuh seribet itu kerjanya.

     Terkait dinamika cerita, novel ini punya konflik minim. Dan menurutku malah lebih banyak konflik batin ketimbang konflik antar tokoh. Nah, konflik batin Tomura sendiri seperti unek-unek dia sebagai salah satu anak di keluarganya. Ketakutan dan keraguan dia terhadap sesuatu. Serta masalah-masalah yang dia hadapi ketika sedang bekerja. Emang sih, Tomura sering dikritik oleh salah satu senior di tempat kerjanya, tapi menurutku kritiknya masih masuk akal dan bukan yang parah sampai bikin berantem, walaupun beberapa juga bikin kesel.

     Dan yang terakhir, endingnya. Menurutku ini tipe open ending yang kelanjutannya bisa kita bayangkan sendiri. Apakah akhirnya si kembar jadi pianis? Atau Tomura berhasil menjadi piano tuner-nya dalam lingkup profesional? Kita nggak tau. Soalnya cerita selesai ketika Tomura sedang berproses. Makanya aku tadi sempat nyinggung, kalau buku ini seperti biografi yang tokohnya fiksi. Tentang naik turunnya Tomura, tentang ketakutan dengan masa depan, dan kebahagiaannya ketika berhasil mencapai prestasi kecil.

     Secara keseluruhan, menurutku buku ini bagus, tapi bukan yang bagus banget. Aku suka banget dengan pembahasan musik, piano dan profesi piano tuner. Misalnya, cara merawat piano, alat apa aja yang dibutuhkan piano tuner, dan gimana piano tuner "memperbaiki" senar agar bisa menghasilkan nada yang deep atau clear (sesuai selera). Tapi aku kurang suka dengan cara dia bercerita.

     Sekian Review Buku The Forest of Wool and Steel dari Natsu Miyashita. Terima kasih buat yang udah baca!

You May Also Like

0 comments