Review Buku: The Cat Who Saved Books dari Sosuke Natsukawa

by - September 07, 2023



      Buat penggemar buku, pasti banyak di antara kita yang suka mengkoleksi buku tapi entah akan dibaca kapan, atau membaca buku cepat-cepat agar target bacaan terpenuhi. Untuk yang nomor 2, aku adalah salah satunya *ngaku*.

     Kali ini aku ingin menulis review buku dari Asia Timur, tepatnya Jepang yang berjudul Cat Who Saved The Books oleh Sosuke Natsukawa . Bagi para pecinta kucing dan buku, kayaknya wajib banget buat baca ini. Soalnya, sesuai judulnya buku ini akan berkisah tentang kucing dan buku. Jadi, baca ini buat tau gambaran bukunya seperti apa.

Sinopsis Buku

    Rintaro baru saja ditinggal kakeknya untuk selama-lamanya. Selama ini, Rintaro tinggal bersama sang kakek yang juga merupakan pemilik toko buku bekas. Tentu saja ditinggal orang yang selama ini bersama akan meninggalkan rasa sedih mendalam, sebagaimana yang Rintaro rasakan. Suatu ketika, Bibinya mengajak Rintaro untuk pindah ke kota. Di saat Rintaro sedang dilema antara menerima atau menolak ajakan Bibi, datanglah seekor kucing yang bisa berbicara bernama Tiger.

     Tiger secara tiba-tiba mendesak Rintaro untuk membantunya membebaskan buku-buku yang berada di beberapa labirin. Nah, setiap labirin berisi orang-orang yang dianggap Tiger menyebalkan. Ada pengkoleksi buku, ada pembaca cepat, dan ada penerbit yang hanya memilih buku-buku terkenal.

     Setiap orang di labirin memiliki argumen yang cukup membuat Rintaro takut. Nah, bagaimana upaya Rintaro agar dia dan Tiger berhasil "membebaskan" buku yang "tidak dihargai" para pemiliknya? Inilah petualangan Rintaro dan Tiger.

Pendapat terhadap Buku

     Kalau baca literatur Jepang yang aku belum familiar penulisnya, biasanya aku emang nggak berani berekspektasi tinggi. Soalnya seperti yang sudah-sudah, pendalaman cerita rata-rata masih kurang. Termasuk buku ini.

     Dari segi cerita, buku ini punya premis yang menarik. Pesan yang disampaikan pun bisa dibilang "tepat sasaran", yakni pembaca buku. Perkembangan karakter Rintaro dari penakut sampai berani "berargumen" pun ada. Hanya saja, aku merasa buku ini terlalu terburu-buru.

     Sebagai contoh, di labirin pertama ketika Rintaro berargumen dengan orang pertama. Keduanya sebenarnya punya alasan yang masuk akal terkait arguumennya, tapi aku merasa karena ini tokoh utamanya Rintaro, jadi biar gimana pun Rintaro harus menang argumen. Dan argumen ini terlalu cepat menurutku. Alhasil, buku ini kurang mengajak untuk "merenungi" pesan yang ingin disampaikan.

     Kemudian, ada beberapa pertanyaan yang masih menjadi misteri. Seperti, siapa Tiger itu, dan dari mana dia berasal. Kenapa dia kukuh untuk membebaskan buku-buku itu? Begitu juga dengan labirin. Dari mana labirin itu berasal? Gimana cara mereka masuk ke labirin? Apakah langsung *cling* bersama si kucing? Nggak ada pintunya kah?

     Aku nggak bilang buku ini jelek, cuma menurutku buku ini kurang mendalam aja ceritanya. Tapi secara keseluruhan, buku ini menarik untuk dibaca karena ada kesan heart warming sebagaimana literatur Jepang pada umumnya. Dan hitung-hitung, buku ini dapat dijadikan pengingat agar kita sebagai pembaca buku tidak impulsive ketika membeli buku yang pada akhirnya akan terbengkalai nggak terbaca. Serta agar selalu menikmati bacaan, dengan tidak terburu-buru agar target jumlah bacaan tercapai. Utamakan kualitas, bukan kuantitas. Atau bahasanya sekarang tuh "mindfulness" dalam membeli dan membaca buku.

     Nah, itu tadi ulasan buku The Cat Who Saved Books dari Sosuke Natsukawa. Terima kasih buat yang udah baca? Gimana nih pendapat kalian terhadap buku ini bagi yang udah baca?

You May Also Like

0 comments