Review Buku: Silent Parade dari Keigo Higashino

by - Mei 27, 2023

      Kembali lagi dengan karya dari Keigo Higashino! Kali ini aku mau mengulas buku Keigo yang berjudul Silent Parade. Nah, Silent Parade ini adalah salah satu rangkaian series dari Detektif Galileo (Yukawa Manabu), selain Kesetiaan Mr. X. Sayangnya buku ini belum diterjemahkan di bahasa Indonesia. Jadi kalau ingin baca buku ini, bisa beli di Google Playbook atau Kindle. Bisa juga pinjam di perpustakaan luar negeri lewat Libby. Oh iya, tenang aja, di sini aku nggak akan spoiler kok. HEHEHEH.



Sinopsis Buku Silent Parade

     Silent Parade berkisah tentang penemuan tulang mayat perempuan bernama Saori, yang 3 tahun lalu dikabarkan menghilang. Tulang ini ditemukan di sebuah "rumah sampah" yang mengalami kebakaran cukup besar. Pihak keluarga Saori yang sebelumnya berusaha mencari titik terang, akhirnya pun terjun untuk turut menyelidiki misteri pembunuhan ini.

     Secara singkat, polisi langsung menemukan terduga pelaku, yakni pria bernama Hasunuma, yang secara track record, memang memiliki catatan tidak baik. Sayangnya ketika di pengadilan, Hasunuma hanya diam tanpa memberikan penjelasan apapun, sehingga polisi tidak mempunyai cukup bukti untuk menjebloskannya ke penjara. Mendengar hal ini, keluarga Saori pun geram. Alhasil, mereka berusaha membuat Hasunuma mengakui perbuatannya dengan cara apapun.

     Akan tetapi, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi. Detektif Kusanagi dan Utsumi pun turun tangan untuk "membereskan" masalah ini. Dibantu dengan Detektif Galileo, kebenaran demi kebenaran pun akhirnya terungkap. Nah, seperti apa kebenaran yang dicari keluarga Saori? Dan juga, kejutan apa saja yang muncul di sepanjang cerita? Untuk selanjutnya, aku akan membahasnya di bawah ini.

Review

     Buat yang biasa baca bukunya Keigo, pasti familiar dengan pola tulisan Keigo. Biasanya bukan sekadar whodunit, tapi bisa aja whydunit dan howdunit. Begitu juga dengan buku ini. Jadi jangan kaget kalau misal terduga pelaku langsung dikasih tau di awal. Sebab, setelah reveal terduga pelaku, biasanya detektif bakal nyari tahu masa lalu tersangka, buat mengumpulkan pola dan bukti kejadian.

     Alur cerita novel ini lambat, soalnya ada banyak aspek yang harus ditelusuri satu-satu. Seperti masa lalu korban serta orang-orang yang terlibat di kehidupannya. Serta masa lalu tersangka dan track recordnya. Oh iya, di sini hampir setiap karakter ditunjukkan sudut pandang mereka, jadi ya kadang muncul kejutan baru di setiap babnya. Belum lagi "kejutan utama" yang dimunculkan di awal cerita terkait kejahatan yang terjadi di situasi parade, di mana kejutan ini cukup menambah pertanyaan-pertanyaan baru untuk pembaca.

     Meskipun lambat, Keigo tetep menyajikan cerita ini dengan baik. Jadi aku tetep dibuat penasaran meskipun kesel juga, kenapa harus panjang dan tidak sat set. Tapi ya namanya penyelidikan, ada banyak aspek yang harus ditelusuri dan dipertimbangkan. Supaya kesimpulannya bisa baik.

     Nah, karena di sini ada detektif Galileo, otomatis pemecahan masalahnya bakal mirip-mirip dengan Kesetiaan Mr. X dan Salvation of a Saint. Kalau biasanya detektif mengambil kesimpulan berdasarkan detail barang bukti, detektif Galileo selalu melakukan "eksperimen" yang diambil dari imajinasinya setelah melihat barang bukti.

     Yang nggak kalah menarik, buku ini bahas tentang gimana sistem peradilan di dunia nyata, yang terkadang merugikan beberapa pihak. Misalnya gini, ada orang yang udah jelas melakukan kejahatan, tapi karena di pengadilan bukti yang ada kurang lengkap, alhasil pelaku itu bebas. Hmm, terasa familiar nggak sih? HAHAHHA.

     Buku ini cukup emosional juga sih, khususnya tentang gimana reaksi dari orang terdekat Saori setelah tau pelakunya bebas. Udah pasti marah dan pengen ngasih hukuman, tapi mereka nggak punya kuasa. Ikutan sedih pas baca bab hampir akhir.

     Oh iya, terlepas alur cerita yang menurutku menarik, aku juga suka tentang gimana Keigo menggambarkan lingkungan "small town" di Jepang. Tentang perayaan parade, ramahnya keluarga Saori selaku pemilik tempat makan, serta beberapa budaya dan kebiasaan orang Jepang lainnya. Duh, rasanya jadi pengen ke bisa Jepang deh (Aamiin).

Demikian ulasan buku Keigo Higashino dariku, ada juga pecinta buku Keigo di sini? Ayo, berbagi pikiran di sini!

You May Also Like

0 comments