Review: A Midsummer's Equation dari Keigo Higashino

by - Juni 03, 2023

      Kembali lagi dengan buku Keigo! Karena akhir-akhir ini lagi ngebut baca buku Keigo Higashino mengingat aku belum bisa beli bukunya yang berjudul Angsa dan Kelelawar :"). Jadi sebagai "penenang", aku nyari pinjaman di perpustakaan luar negeri yang bisa pakai alamat Indonesia. Dan ketemu juga buku ini, A Midsummer's Equation.



     Kalau udah sering baca novel Keigo, pasti udah nggak asing dengan Detektif Galileo atau nama aslinya Yukawa Manabu. Di mana, dia adalah detektif yang punya cara tersendiri dalam mengungkap suatu kasus, yakni dengan melakukan eksperimen sederhana dan membayangkan skenario kejadian di dalam imajinasinya. Mirip sama Sherlock Holmes yang dimainin Benedict Cumberbatch.

     Kali ini aku ingin berbagi ulasan buku A Midsummer's Equation. Novel misteri yang punya banyak rahasia dan memancing emosional dan simpati kita terhadap tokoh-tokohnya. Skenario pembunuhannya juga unik. Tak lupa, Keigo juga menyinggung tentang sisi lain dari sifat manusia yan abu-abu. Jadi baca reviewku sampai selesai yuk!

Sinopsis

     Novel ini dibuka dengan Kyohei, anak berusia 10 tahun yang pergi berlibur di Hari Cove, sebuah kawasan pantai di Jepang. Di tengah perjalanannya di kereta, dia bertemu dengan Yukawa Manabu, yang kebetulan akan menghadiri konferensi di kawasan tersebut. Setelah sampai di stasiun, tiba-tiba Yukawa tertarik untuk menginap di hotel milik paman Kyohei. Nah, "pertemanan" mereka pun pada akhirnya mulai terjalin.

     Akan tetapi, peristiwa mengejutkan pun terjadi. Tsukahara, seorang mantan polisi Tokyo yang juga menginap di tempat Yukawa berada ditemukan tewas karena keracunan Karbonmonoksida. Awalnya, banyak orang yang menganggap ini hanya kecelakaan biasa. Akan tetapi, bagi Yukawa yang punya insting tajam, dia menganggap bahwa kasus ini adalah pembunuhan. Sebab dia melihat ada beberapa kejanggalan di lokasi kejadian yang tidak banyak orang tau. Alhasil, dia pun mulai menyelidiki kasus ini bersama detektif dari Tokyo yakni Kusanagi dan Utsumi, yang kemudian juga dilakukan oleh detektif lokal Hari Cove.

     Sebagaimana novel Keigo pada umumnya, kita akan diajak untuk menanyakan alibi orang-orang sekitar. Dan dilanjutkan dengan menelusuri masa lalu orang-orang tersebut, termasuk masa lalu korban.

     Di tengah penyelidikan, Kyohei yang minta dibantu mengerjakan PR-nya, melakukan beberapa eksperimen menarik bersama Yukawa yang seorang Profesor Fisika. Dan tentu saja, Yukawa memanfaatkan momen ini untuk menggali informasi penting, mengingat Kyohei cukup polos dalam membeberkan informasi yang dia punya.

     Yang tak kalah menarik, ada fakta mengenai perbedaan faksi terkait rencana penambangan bawah laut di pantai Hari Cove. Di mana, ada faksi yang kontra karena hal tersebut membuat kerusakan lingkungan, sementara di sisi lain ada faksi yang pro karena menganggap bahwa di Hari Cove sudah tidak punya masa depan, mengingat makin lama, kawasan ini semakin sepi wisatawan.

     Nah, ada beberapa pertanyaan menarik terkait kasus ini, di antaranya:

1. Siapa pelaku pembunuhan?

2. Bagaimana pembunuhan itu terjadi? Mengingat tidak ada tanda barang bukti kuat dan terkesan seperti kecelakaan alami.

3. Mengapa pembunuh melakukan pembunuhan ini? Apa motifnya?

4. Seperti apa masa lalu masing-masing tersangka dan korban?

     Jadi pembahasan dan cerita novel ini cukup kompleks. Tapi kalau suka misteri, harus banget baca ini karena teka-teki dan proses pencarian jawabannya sangat menarik untuk diikuti!

Opiniku terhadap Buku

     Keigo Higashino selalu punya cara untuk bikin pembaca penasaran, meskipun terkadang masalah utamanya terkesan "sederhana". Sebagaimana yang terjadi di buku ini, tentang kasus kematian Tsukahara yang keracunan karbonmonoksida.

     Skenario pembunuhan yang tercipta beneran wow sih. Aku sampai nggak habis pikir, kok bisa pelaku kepikiran menyusun rencana seperti itu di waktu yang relatif singkat. Kalau orang yang paham dengan ilmu dasarnya, pasti langsung ngeh siapa pelakunya. Tapi kalau orang awam sepertiku, butuh waktu sampai setengah buku lebih untuk mulai bisa menebak seperti apa pelaku dibunuh.

     Nah, nggak cuma itu. Yukawa yang selalu yakin bahwa "masa lalu selalu berhubungan dengan masa kini" pun mulai menelusuri kehidupan tiap tokohnya. Di mana, setiap fakta demi fakta yang terungkap, bikin aku cukup emosional. Soalnya ternyata ada rahasia besar yang menyangkut dosa, penyesalan dan ketakutan dari setiap tokohnya. Aku jadi simpati dengan mereka, meskipun aku tidak membenarkan dosa dari masing-masing tokoh.

     Meskipun ini topik utamanya adalah pembunuhan, novel ini juga menunjukkan sisi lain dari manusia yang jarang terekspose, tapi bisa kita pahami bahwa sisi lain tersebut memang benar-benar ada. Manusia memang abu-abu sih, jadi kita emang bisa jengkel dan simpati di saat yang bersamaan.

     Di luar kisah pembunuhan, aku suka banget interaksi Yukawa dengan Kyohei terkait "kuliah sains"nya. Terutama pas mereka melakukan eksperimen, di mana hal ini juga nambah wawasan baru untuk aku. Yukawa yang aslinya nggak suka anak kecil, ternyata bisa sabar dan "berteman" dengan Kyohei juga ya.

     Terkait penyelesaian kasus ini, emang sih ada beberapa plot-twist yang dari awal aku harapkan. Tapi entah kenapa, aku kurang puas dengan "bagaimana buku ini selesai". Kayak gantung dan butuh penjelasan lebih lanjut. Soalnya setelah pelaku terungkap, ya udah gitu aja. Atau mungkin aku yang kelewatan sesuatu ya?

     Tapi secara keseluruhan, aku masih sangat menikmati buku ini. Jadi menurutku, yang bikin buku ini menarik adalah:

1. Skenario pembunuhan yang penjabarannya menambah wawasan.

2. Narasi yang dituliskan bikin aku nagih untuk baca karena selalu ada pertanyaan baru yang terlintas di setiap babnya. Alias, JAGO BANGET BIKIN PENASARAN.

3. Adanya selipan pengetahuan sains lewat interaksi Yukawa dan Kyohei.

4. Latar belakang tokoh dikulik cukup dalam dan bikin aku emosional.


Sekian review A Midsummer's Equation dariku. Kalau teman-teman pengen baca bukunya, bisa beli di Google Play Book atau Kindle. Bisa juga pinjam di perpustakaan legal macam Internet Archive bagian buku (cuma bisa pinjam 1 jam, habis itu harus diperpanjang lagi). Terima kasih bagi yang udah baca, next mau aku review buku apa lagi?

What a scientist must consider foremost is which of the many available paths will lead to the greatest benefit for humanity. - halaman 51

You May Also Like

0 comments