Buku-Buku Ini Bakal Bantu Mengasah Kemampuan Berpikirmu!

by - Maret 17, 2023


Rekomendasi Buku Tentang Kemampuan Berpikir

     Menjadi orang "pintar" emang menjadi impian banyak orang. Apalagi kalau pintarnya bukan sekadar "pintar akademik", melainkan pintar yang juga bisa berpikir kritis dan sistematis.

    Di luar sana, banyak sekali tips-tips bertebaran. Terutama dari influencer yang fokus kontennya cenderung ke arah edukatif. Tapi, ada yang pernah tau nggak? Kalau ternyata, ada buku yang khusus ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Dan yang terpenting buku ini ditulis berdasarkan penelitian oleh orang yang ahli di bidangnya!

     Kalau belum, yuk baca tulisan ini sampai selesai! Soalnya di sini aku ingin membagikan beberapa buku tentang kemampuan berpikir. Dimulai dari buku tentang berpikir kritis, tips membuat catatan, atau tentang cara "memperbaiki" perspektif kita terhadap realita.

Rekomendasi 4 Buku Tentang Kemampuan Berpikir

1. Think Again dari Adam Grant

     Think Again dari Adam Grant menjadi buku yang pertama aku rekomendasikan. Sesuai judulnya buku ini mengajak kita untuk "berpikir lagi". Soalnya ilmu itu terus berkembang. Dengan kata lain, pengetahuan yang kita terima itu tidak selalu benar, sebab biasanya hanya berdasar sudut pandang tertentu.

     Buku ini memuat beberapa studi kasus yang berkaitan dengan berpikir kritis, bahkan buku ini juga memuat parenting untuk melatih berpikir kritis pada anak. Dan setelah baca buku ini, pikiran kalian pasti akan sedikit berubah, khususnya kalau ada yang "takut ketika salah".


2. Menjadi: Seni Membangun Tentang Diri dan Sekitar dari Afutami

     Afutami emang dikenal sebagai sosok ambis. Dia adalah salah satu orang Indonesia yang pernah bersekolah di kampus terbaik dunia, yakni Harvard. Dan pengalaman-pengalamannya pun cukup mentereng, apalagi dia mendirikan salah satu wadah kolaborasi kebijakan publik yang bernama Think Policy.

     Dalam buku ini, Afutami mengajak kita untuk memahami tentang "bagaimana orang bisa berpikir kritis". Yang dalam bukunya, dia menjabarkan tentang proses pengenalan diri lewat "mengupas umbi diri". Serta peka terhadap masalah sosial yang bersifat paradoks, seperti ketimpangan vs privilese, atau ekonomi vs lingkungan.

     Yang menarik, buku ini disajikan dengan cara yang niat banget. Afutami memberikan ilustrasi yang menjadikan buku ini semakin mudah dipahami.


3. Nudge dari Richard Thaller dan Cass Sunstein

     Kalau 2 buku sebelumnya membahas tentang berpikir kritis, buku kali ini adalah tentang cara mengambil keputusan yang bijak.

     Di tengah gempuran akses informasi yang semakin beragam, otomatis kita juga dijejali dengan banyaknya pilihan dalam hidup. Di mana, pilihan-pilihan ini ternyata mampu membawa kita ke arah kehidupan tertentu.

     Misalnya, keputusan kita untuk memakai gadget merek tertentu, biasanya terjadi karena di lingkungan kita terfokus pada pilihan-pilihan gadget tersebut.

     Atau mungkin keputusan kita untuk membeli suatu barang di supermarket. Biasanya terjadi karena di hadapan kita dijejali pilihan-pilihan terkait barang tersebut.


4. Building a Second Brain dari Tiago Forte

     Dari judulnya buku ini kelihatannya menarik, yakni berkaitan dengan cara membangun "otak kedua" kita. Nah, perlu diketahui sebelumnya bahwa otak kedua di sini adalah catatan digital.

     Sebagaimana kita tahu, otak kita tidak selamanya bisa menyimpan informasi yang terus bertambah setiap harinya. Oleh karena itu, perlu adanya "wadah" untuk menyalurkan informasi yang kita terima. Dalam hal ini adalah catatan.

     Di buku ini, Tiago Forte memberikan metode menarik dalam menulis catatan digital, serta alasan-alasannya terkait pertanyaan: mengapa harus catatan digital?


5. Blink dari Malcolm Gladwell (BONUS)

     Sebenarnya niatnya tadi mau menulis 4 rekomendasi saja, tapi baru ingat ada salah satu buku menarik terkait fenomena berpikir manusia. Aku nggak masukin di rekomendasi utama, sebab buku ini tidak terlalu memuat tips, tapi lebih ke kumpulan studi kasus tentang kemampuan manusia berpikir tanpa berpikir.

Hah, maksudnya berpikir tanpa berpikir gimana tuh?

     Maksudnya adalah ketika kita bisa menyimpulkan peristiwa secara spontan, itulah yang disebut berpikir tanpa berpikir. Misalnya, ketika kita bertemu dengan orang tindikan, tatto, baju sobek-sobek, biasanya pikiran kita langsung mengarah ke: "ah orang ini serem, pasti membahayakan deh". Soalnya informasi yang tersimpan di otak, kebanyakan selalu begitu.

     Nah itu tadi rekomendasi buku untuk mengasah kemampuan berpikir. Semoga bermanfaat dan terima kasih bagi yang udah baca! Lain kali, mau rekomendasi buku tentang apa lagi?

You May Also Like

0 comments