Catatan Baca: The Power of Now dari Eckhart Tolle

by - Maret 11, 2023

Quote Buku The Power of Now

      Sering susah mindfulness karena selalu kepikiran masa lalu atau masa depan nggak? Sama, aku juga gitu. Misalnya ketika aku lagi baca buku, niatnya pengen fokus, eh tiba-tiba ada "trigger" yang bikin kepikiran masa lalu dan masa depan. Alhasil, untuk beberapa saat, pikiranku jadi melayang ke mana-mana.

     Sudah ada banyak buku tentang mindfulness, tapi sebagian dari mereka lebih fokus ke "caranya", yakni latihan meditasi. Nah, tapi ada yang sadar nggak sih, sebenarnya sumber masalah: "kenapa kita susah fokus?" ini ada di mana?

.....

Benar! Masalah utamanya ada di pikiran sulit dikendalikan! Pikiran kita yang suka meracau kemana-mana bikin kita nggak "tinggal" di masa sekarang. Alhasil, kita sering nggak sadar sama waktu yang dengan cepatnya berlalu.

     Pada tulisan kali ini, aku ingin membagikan poin-poin yang menurutku menarik dari buku The Power of Now tulisan Eckhart Tolle. Sesuai judulnya, buku ini membahas tentang "kekuatan masa sekarang", yakni tentang pentingnya kita fokus pada kondisi yang dialami saat ini, bukan masa depan atau pun masa lalu.

4 Pelajaran Dari Buku The Power of Now

1. Jangan Mengikatkan Diri dengan Pikiran

      Manusia memang perlu "berpikir" untuk tetap "merasa hidup". Sayangnya, ketika seseorang terlalu mengidentikkan dirinya dengan pikiran, mereka akan menjadi kompulsif dan realitas hidup mereka akan terhambat.

     Manusia kerap kali ketakutan dan khawatir, karena "pikiran" mereka menyatakan tentang suatu kejadian. Misalnya kita mau tamasya naik mobil sama teman-teman. Sebelum perjalanan, bukannya menikmati, tapi malah mikir: duh, sehabis pulang dari pantai, pasti bakal capek deh. Padahal sampai di pantainya aja belum. Alhasil kita jadi "tidak menikmati" saat ini karena pikiran kita ada di tempat lain. Sehingga banyak momen yang seharusnya bisa dinikmati, malah terlewatkan.

     Atau misalnya kita pengen nyoba belajar main gitar. Belum nyoba aja udah kepikiran, "duh aku nggak ada bakat, bakal berhasil nggak ya? Kalau progresnya lambat gimana?", alhasil waktu akan berjalan terus tanpa disadari. Lama-lama, malah nggak jadi belajar gitarnya karena "takut" duluan.

     Pikiran hanyalah pikiran. Bukan sesuatu yang "menggambarkan" diri kita sebenarnya.

2. Sudahi Khayalan Tentang Waktu

     Jika poin sebelumnya diajarkan untuk jangan mengikatkan diri dengan pikiran, mungkin akan ada yang bertanya: bagaimana cara supaya kita tidak terjebak dalam pikiran kita sendiri?

     Jawabannya adalah dengan menyudahi khayalan tentang waktu. Waktu dan pikiran memang sulit terpisahkan. Ketika manusia mengikatkan diri dengan pikiran, otomatis mereka akan terjebak dengan lorong waktu. Entah menyesali masa lalu, atau takut dengan masa depan.

     Tak jarang manusia berpikir, "duh, kok aku di umur segini belum berhasil seperti mereka ya". Atau mungkin menyesali, "duh, seandainya dulu aku gini, pasti sekarang aku udah sukses".

     Intinya, Masa sekarang adalah satu-satunya yang kita miliki. Masa yang paling berharga. Kenapa?

     Karena masa sekarang adalah satu-satunya yang ada, yang ada di depan mata. Selain itu masa sekarang adalah hal yang mampu membawa kita ke hal-hal luar biasa. Ketika fokus kita ada di masa sekarang, hal yang dilakukan akan lebih maksimal.

     Jadi, jangan berpaku pada masa lalu atau masa depan, karena hal tersebut merupakan sumber ketakutan yang menghambat manusia.

3. Berserah Diri dengan Keadaan

     Berbagai agama mengajarkan bahwa berserah diri bisa saja menjadi sumber kekuatan. Bagaimana bisa?

     Ketika manusia menghadapi situasi hidup yang tidak memuaskan, berserah diri terlebih dahulu merupakan langkah awal untuk memutus masalah-masalah yang akan terjadi selanjutnya. Berserah diri di sini mampu memengaruhi bagaimana manusia bisa mengambil tindakan, memulai perubahan dan mencapai sasaran. Karena ketika berserah diri manusia sepenuhnya sadar dengan keadaannya.

     Jadi, berserah diri yang dimaksud di sini bukanlah pasrah dan menyerah dengan keadaan. Melainkan, sadar dengan masalah yang dihadapi, lalu menerimanya. Bukan malah lari dari keadaan, seolah-olah masalah tersebut tidak pernah terjadi.

     Dengan berserah diri, manusia bisa lebih bijak dalam menganalisa titik permasalahan yang dihadapi, dan fokus pada apa yang bisa dilakukan saat ini.

4. Kesedihan Cukup Dirasakan, Bukan Dipikirkan

     Gimana mau berserah diri kalau kepedihan yang dialami cukup mendalam? Menghadapinya saja tak sanggup.

     Benar. Banyak orang yang merasa kesulitan menghadapi kesedihan, sehingga mereka pun melarikan diri ke tindakan-tindakan tertentu, misalnya minum-minuman, bekerja terlalu keras, atau kecanduan obat terlarang. Alasannya: tidak sanggup memikirkan permasalahan yang ada.

     Justru itu, seseorang merasa menderita karena dia terlalu memikirkannya. Kesedihan yang dipikirkan berlarut-larut akan membuat kepala manusia terasa pecah, dan berujung ingin "lari" dari masalah kesedihan itu.

     Jalan keluarnya adalah kesedihan cukup dirasakan, bukan dipikirkan. Ungkapkan isi perasaan sedih tanpa mendramatisirnya. Cukup curahkan perhatian pada perasaan, bukan pada pribadi, kejadian atau situasi sebelumnya. Jangan sampai pikiran menggunakan kepedihan untuk menciptakan identitas bahwa kita adalah korban yang harus dikasihani. Semakin kita merasa menjadi korban, semakin besar pula penderitaan yang akan dialami.

     Itu tadi beberapa pelajaran yang aku soroti dari buku The Power of Now. Selain pelajaran yang aku tulis di atas, ada beberapa latihan meditasi yang berfokus pada "upaya untuk berada di masa sekarang".

     Oh iya, sebenarnya buku ini punya hubungan dengan stoicisme. Jadi, kalau sebelumnya udah pernah baca Filosofi Teras atau Meditation, pasti bakal nyambung sama yang dibahas di buku ini. Khususnya untuk bab 5 ke belakang.

     Intinya, buku The Power of Now ini akan melengkapi 2 buku tentang stoicism tadi. Sebab, buku ini memberikan sugesti yang menurutku menarik, dalam rangka menguatkan kita untuk belajar tentang prinsip stoicism.

     Demikian Catatan Baca dariku, semoga bermanfaat dan bikin kalian tertarik untuk baca buku aslinya!

You May Also Like

0 comments