Review Buku: Jika Kucing Lenyap dari Dunia oleh Genki Kawamura

by - Juli 19, 2021

"Kalau kau menginginkan sesuatu, maka kau harus mengorbankan sesuatu" 

      Jika Kucing Lenyap dari Dunia, salah satu buku fiksi yang aku baca bulan ini. Kalau dilihat dari judulnya, seolah kita akan diminta untuk membayangkan sudut pandang lain atas ketidakberadaan kucing. Banyak sekali manusia pecinta kucing, jadi rasanya akan menyedihkan kalau misal kucing benar-benar lenyap.

    Novel ini menceritakan tentang tokoh "aku", seorang tukang pos yang umurnya divonis tidak lama lagi oleh dokter dikarenakan suatu penyakit. Kemudian datang iblis yang menawarkan tokoh "aku" ini sebuah perjanjian, yakni si iblis bisa menambah umur si tokoh "aku" satu hari dengan syarat si tokoh aku bersedia menghilangkan satu persatu hal dari dunia ini. Alur buku ini pun menceritakan bagaimana rasanya hidup tanpa hal-hal tersebut di tiap bab-babnya, seperti Jika Jam Lenyap dari Dunia, Jika Film Lenyap dari Dunia, dan semacamnya. Di mana di dalam bab-bab tersebut, diselipkan kisah masa lalu tokoh aku ketika masih bersama keluarganya.

     Terkait penokohan, novel ini diisi oleh tokoh aku, si iblis yang dipanggil Aloha, dan kucing yang bernama Kubis. Karakter tokoh aku di sini digambarkan sebagai orang yang penyendiri dan kesepian (yang mungkin menjadi ciri khas literatur Jepang). Sementara Aloha merupakan iblis yang sifatnya iseng dan suka beramah-tamah, kebalikan dari sifat si tokoh aku. Mengenai perkembangan karakter, tentu saja ada. Karakter tokoh aku akan mendapatkannya di akhir cerita.

     Setelah baca ini, entah kenapa, aku merasa sepertinya ekspektasiku terhadap novel ini berlebihan. Menurutku, novel ini seperti teenlit yang topik pembahasannya sangat ringan dan dibumbui oleh sedikit percintaan ala anak muda. Bukan berarti aku tidak menyukai teenlit, tapi sejujurnya aku berharap menemukan banyak nilai hidup dari buku ini. Dan juga, awalnya aku mengira, fokus buku ini cenderung ke kisah kucing dan manusia. Ternyata, kisah kucing dan manusia hanya disinggung sedikit di dalam buku ini. Dengan kata lain, judul buku kurang menggambarkan isi bukunya. Karena ada fokus lain yang ternyata lebih menonjol daripada kucing yang lenyap dari dunia.

     Meskipun demikian, aku cukup menyukai isi ceritanya, karena sedikit menyadarkan kembali kepada pembaca akan pentingnya keluarga. Dan novel ini tergolong bacaan ringan, jadi tidak perlu memutar otak untuk memecahkan teka-teki ataupun alur yang menimbulkan pertanyaan, sehingga cocok untuk dibaca orang yang baru memulai membaca. Antara suka dan biasa aja, aku mungkin akan membacanya kalau misal butuh bacaan ringan, tapi bukan yang suka banget gitu sih.

     Itulah ulasanku kali ini, semoga bermanfaat dan terima kasih bagi yang sudah membacanya. Happy reading!

You May Also Like

2 comments