Catatan Baca: Tentang Persona, Bayangan dan Ego dalam Diri Manusia

by - Juli 15, 2021



      Beberapa waktu lalu aku membaca buku yang berjudul Map of the Soul: 7, Persona, Shadow & Ego dalam Dunia BTS.  Buku itu menurutku cukup menarik bagi mereka yang ingin mengenal tentang peta kejiwaan manusia. Di buku itu, Murray Stein menuliskan tentang tiga hal penting dalam peta kejiwaan manusia, yakni persona, shadow, dan ego dengan bahasa yang ringan. Nah, apa sih persona, shadow (bayangan) dan ego itu? Di sini aku akan menulis singkat mengenai tiga hal ini, sebagai perkenalan.

     Dimulai dari persona, persona adalah wajah yang ditampilkan manusia pada dunia. Persona merupakan opini yang dibentuk oleh dunia luar terhadap kita. Jadi ketika dunia melihat kita dari sudut pandang mereka, yang mereka lihat sebenarnya adalah "topeng" persona ini, bukan diri kita yang sebenarnya. Persona pada umumnya bervariasi, tergantung peran kita bagaimana. Semisal, ada seorang pekerja kantoran. Ketika dia berada di kantor, dia akan berperan sebagai seorang profesional yang serius. Namun ketika dia di lingkungan tongkrongan, dia akan berperan lebih santai dan ramah. Nah, akan sulit bagi dia bila menempatkan diri sebagai orang yang serius taat aturan dan bertele-tele ketika bertemu teman-temannya, karena tentu saja akan berimbas ke hubungan mereka.

     Kemudian bayangan merupakan sisi gelap manusia, yang bersifat kebalikan dari persona. Ketika kita berupaya membentuk suatu citra baik melalui persona, akan ada beberapa kepribadian yang terpecah dan kemudian tersimpan di dalam bayangan ini. Psikologi menyebut istilah ini 'bayangan', karena mengacu pada motif yang ingin disembunyikan dari dunia (Map of the Soul:7 hal. 123). Sebagai contoh ketika manusia ingin menunjukkan ke dunia sebagai persona yang ramah, maka 'bayangan' memiliki sikap yang judes/tidak ramah. Sebagian orang mungkin enggan menunjukkan ketidakramahan ini secara terang-terangan, akan tetapi biasanya sifat bayangan ini akan muncul pada momen yang tidak diduga.

     Selanjutnya ego, yakni pusat kesadaran manusia. Sesuatu yang merasakan "aku" dalam diri kita. Ego sadar dengan keberadaan persona (karena egolah yang mengatur ini), tetapi kurang sadar dengan keberadaan bayangan, kecuali ketika berada dalam masalah. Ego inilah yang ingin melihat dan beradaptasi dengan dunia, sehingga ia menggunakan persona untuk mendandani diri mereka ketika menghadapi dunia.

 Singkatnya, kalau jiwa diibaratkan sebuah rumah, persona adalah teras, yang kadang dihias sedemikian rupa supaya orang lain memiliki opini baik terhadap rumah ini. Sementara bayangan adalah ruang bawah tanah, yang tidak disadari keberadaannya oleh banyak orang, bahkan penghuni rumah itu sendiri. Dan kemudian ego adalah penghuni rumah itu sendiri, sesuatu yang mengatur "keindahan" teras di mata dunia.

     Demikian tulisanku tentang persona, bayangan dan ego. Kalau kamu tertarik dengan topik semacam ini, kamu bisa membaca bukunya Murray Stein atau Jung lebih jauh. Terima kasih bagi yang sudah membacanya!




You May Also Like

2 comments

  1. Foto bukunya ding recommended niih kayaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu ada link-nya di atas Kak. Sudah pernah diulas juga di tulisan sebelumnya.

      Ini link-nya, hehe:

      https://www.duniarita.com/2021/07/review-buku-map-of-soul-7-dalam-dunia.html

      Hapus