Review Buku: The Kamogawa Food Detectives dari Hisashi Kashiwai

by - Agustus 11, 2024


      Hai semuaa, udah lama banget nggak nulis di blog ini karena dilema ada perubahan nama domain. Ditambah, aku beberapa bulan terakhir mengalami reading slump jadi nggak punya topik untuk ditulis di sini. Nah, baru-baru ini aku habis baca novel Japan Literature yang super ringan dan bantu ngatasin reading slump-ku, judulnya The Kamogawa Food Detectives dari Hisashi Kashiwai. Judulnya menarik nggak sih? Kayak, "apaan nih 'Food Detectives' ini?" Buat yang pengen tau, bisa baca tulisan ini sampai selesai!

Sinopsis Buku

     Memori boleh hilang, tapi kenangan terhadap cita rasa makanan pasti akan tertinggal. Buat kalian yang sekarang udah beranjak dewasa, pasti ada salah satu makanan yang bikin kalian nostalgia dengan masa kecil. Semisal, makanan yang dimakan di suatu restoran bersama keluarga, atau jajanan masa SD. Nah, saat ini kalian pengen banget makan makanan tersebut, sayangnya beda tangan yang memasak, bisa beda hasil.

     The Kamogawa Food Detectives dari Hisashi Kashiwai berkisah tentang seorang mantan detektif kepolisian bernama Kamogawa yang membuka "restoran misterius", nah di restoran ini mereka tidak menyediakan menu secara pasti, karena setiap harinya menu akan berubah. Tapi yang menarik, Kamogawa membuka jasa "menemukan makanan yang dimakan customer di masa lalu". Maksudnya gimana nih?

     Sebenarnya di sini ada banyak cerita, tapi aku mau ambil salah satu kisah yang menurutku menarik, yakni kisah tentang seorang perempuan yang ingin merasakan Tonkatsu buatan mantan suaminya. Di sini dia meminta Kamogawa untuk re-create makanan tersebut, tapi sebagai awalan, si perempuan akan diwawancara terkait asal usul mantan suami, pekerjaan dan semacamnya. Tujuannya untuk mencari tahu kebiasaan serta bahan makanan yang kemungkinan digunakan oleh si mantan suami. Nah, setelah wawancara, Kamogawa akan traveling ke berbagai tempat untuk riset terkait makanan yang digunakan.

     Setelah melakukan riset dan semacamnya, Kamogawa akan praktik dan eksperimen beberapa jenis makanan, dalam ini Tonkatsu. Jadi hasil yang rasanya paling pas, akan disuguhkan ke customer untuk dinilai. Jujur, pas bagian "penilaian makanan" tuh lumayan bikin deg-degan, soalnya ikutan takut kalau nggak sesuai sama ingatan customer. Tapi karena cerita ini gampang ditebak, jadi pasti setiap ending-nya bakal berakhir baik.

Opini terhadap buku

     Buku ini punya alur yang datar banget ya, jadi buat pecinta alur dinamik yang penuh kejutan bakal ngerasa buku ini membosankan. Tapi, karena aku tipe pembaca santai yang nyarinya bacaan ringan, aku suka dengan buku ini, apalagi sebelum baca ini aku lagi reading slump. Ceritanya gampang ditebak dan selalu memuaskan ya, pokok tipe yang heart-warming lah.

     Latar ceritanya ada di Kyoto, tepatnya di Higashiyama, dan deskripsi latarnya lumayan detail, jadi bisa bayangin gimana lingkungan di Kyoto, apalagi aku suka bgttttttt sama kota Kyoto (bring me there ya Allah!!!).

     Yang paling aku suka adalah deskripsi makanan yang dimasak Kamogawa. Detail banget sampai aku bisa membayangkan rasa aslinya seperti apa, (setiap habis baca tiap bagian cerita pasti ikutan lapar). Di sini juga nambah wawasanku tentang makanan Jepang pada umumnya, kayak cara membuat suatu kaldu sup, cara mengolah bumbu-bumbu yang ada, dan cara penyajiannya.

     Konsep ceritanya juga menarik, yakni misi penemuan resep makanan yang dimakan di masa lalu. Walaupun agak too good to be true, tapi ya masih bisa diterima lah. Hehehe.

     Nggak banyak sih yang bisa aku sampaikan terkait buku ini, karena memang lumayan monoton ceritanya. Jadi, demikian review buku The Kamogawa Food Detectives dari Hisashi Kashiwai, dan terima kasih buat yang sudah baca.

You May Also Like

0 comments