Review Buku: Girls dari Minato Kanae

by - Mei 21, 2024



     Minato Kanae memang penulis yang terkenal dengan gaya berceritanya, di mana beliau selalu menyelipkan iyamisu, yakni selipan tentang sisi tergelap manusia. Kali ini, aku ingin menulis review bukunya yang berjudul Girls, dan ini adalah buku ke-empatnya yang pernah aku baca.

     Buku ini berkisah tentang dua perempuan SMA bernama Yuki dan Atsuko, yang merupakan sepasang "sahabat" dengan hubungan yang cukup unik. Keduanya punya karakter yang cukup berbeda, di mana Yuki cenderung dingin, cuek dan "lempeng", sementara Atsuko bisa dibilang adalah orang yang sering kita sebut sebagai people pleaser, karena dia sangat mempedulikan opini orang lain tentangnya.

     Suatu ketika, datanglah seorang siswi baru dari SMA favorit bernama Shiori. Tentu cukup aneh ada siswi SMA favorit yang pindah ke SMA biasa. Kebetulan, Yuki dan Atsuko sering menemani Shiori makan bersama di kantin, sehingga rasa penasaran mereka pun langsung ditanyakan ke sumbernya. Ternyata, salah satu alasan Shiori pindah ke SMA biasa ini adalah karena telah menyaksikan seseorang bunuh diri. Dan anehnya, Yuki dan Atsuko malah jadi terinspirasi untuk menyaksikan seseorang "sakaratul maut", supaya mereka bisa menandingi Shiori. Apa yang Yuki dan Atsuko lakukan untuk memenuhi keinginannya?

Review Buku Girls dari Minato Kanae

     Pertama, aku ingin mengulas tentang konsep dan alur bukunya. Buku ini ditulis dari berbagai sudut pandang yang nggak dituliskan di setiap perpindahannya, jadi harus mengira-ngira sendiri, "ini sudut pandang tokoh mana ya?". Untuk membedakannya, kita bisa melihat dari kebiasaan setiap tokoh, misalnya: lokasi yang sering didatangi tokoh di mana? Hubungan tokoh dengan keluarganya gimana? Atau, siapa saja yang ditemui tokoh di dalam buku itu? Awalnya, aku agak bingung juga, tapi lama-kelamaan jadi terbiasa.

     Untuk tema cerita, bisa dibilang ini psychological thriller, karena sedikit banyak mengungkap isi pikiran dan tingkah laku manusia yang sebelumnya dipengaruhi oleh latar belakang lingkungannya. Seperti biasa, sebagian besar buku Minato Kanae pasti membahas tentang isi pikiran tergelap manusia, meskipun belum tentu dilakukan juga sih. Ya kayak manusia pada umumnya, pasti sesekali punya intrusive thoughts, di buku ini para tokohnya juga bersikap demikian. Dan karena fokus buku ini adalah tentang "kematian", isi pikiran Yuki dan Atsuko ya tidak jauh dari hal tersebut. Seperti, membayangkan kondisi seseorang yang bunuh diri, atau membayangkan dirinya membuat seseorang kehilangan nyawa, dan semacamnya.

     Terkait penokohan, aku mau fokus di 2 tokoh utama, yakni Yuki dan Atsuko. Yuki dan Atsuko ini adalah sepasang teman dekat dari kecil karena keduanya sama-sama mengikuti kendo. Meskipun sekilas keduanya terlihat dingin dan cuek satu sama lain, sebenarnya mereka saling memikirkan kebaikan satu sama lain. Yaa, walaupun sedikit banyak ada namanya "persaingan" sesama perempuan, tapi ya bukan yang parah banget. Mereka memang teman dekat, tapi karakter keduanya lumayan berbeda.

     Yuki digambarkan sebagai sosok yang dingin, cuek, tanpa ekspresi dan gaya bicara yang ketus. Hal ini dipengaruhi dengan latar belakang keluarganya yang menurutku agak menyebalkan, di mana Yuki terbiasa menyembunyikan emosi di hadapan mereka. Bahkan ada suatu "insiden" yang mencelakakan Yuki, tapi keluarganya malah balik menyalahkan. Alhasil, hal ini mendorong Yuki untuk rajin belajar agar bisa segera keluar dari rumah ketika kuliah nanti.

     Sementara Atsuko adalah tipe yang lebih mudah membaur dengan orang lain, meskipun dia adalah people pleaser. Atsuko selalu memikirkan opini orang lain tentangnya, di mana hal ini menyebabkan dia berhenti melakukan hal yang disukainya (dan jago). Keluarganya sebenarnya bisa dibilang suportif, tapi entah kenapa, Atsuko jarang mendengarkan opini dan dukungan mereka.

     Karena perbedaan sifat ini, Yuki ingin memberikan "pelajaran penting" kepada Atsuko, begitu juga dengan Atsuko, yang ingin membuktikan kepada Yuki bahwa dia bukan orang lemah. Lucu sih persahabatan mereka, sebenarnya baik-baik saja, tapi karena sering mikir aneh-aneh jadi ngira ada masalah.

     Yang aku suka dari buku ini, meskipun buku ini kelihatannya bahas tentang "kematian", tapi pelajaran yang diberikan tuh banyak banget. Khususnya terkait menjalani kehidupan dengan lebih bermakna. Banyak kutipan-kutipan yang bikin orang bangkit dari keterpurukan dan mensyukuri apa yang dimiliki dalam hidup, misalnya ini:

Tuhan tidak akan meminjamkan talenta tanpa tujuan apa-apa.

 Kutipan ini muncul setelah salah seorang tokoh berhasil memanfaatkan kemampuan yang selama ini berusaha dia sembunyikan, untuk menyelamatkan orang lain. Bisa dibilang, bagian ini mengajak kita merenung, bahwa Allah menciptakan kita tuh karena ada peran penting yang bisa kita lakukan. Jadi, jangan merasa rendah diri hanya karena ucapan orang lain.

     Selain itu, buku ini juga nyinggung isu bullying atau perundungan, di mana dampak dari perundungan ini merusak mental seseorang bahkan sampai ke bunuh diri. Tak hanya itu, buku ini juga menyelipkan beberapa hukum karma, kayak "apa yang kamu lakukan, suatu saat akan berbalik kepadamu". Terkait karma, ada beberapa hal yang beneran bikin aku puas sama hukumannya, soalnya ada beberapa tokoh menyebalkan yang sangat merugikan masa depan orang lain.

     Yang aku kurang suka, buku ini alurnya sangat lambat tapi nggak disertai dengan hal-hal yang bikin "penasaran" atau yang bikin semangat untuk lanjutin. Aku sendiri butuh waktu lama buat selesaiin ini, dan sempet kena reading slump karena bosenin banget. Klimaksnya sendiri baru menarik pas pertengahan mau ke akhir.

     Meskipun biasanya buku Minato Kanae ada plot twist, menurutku di buku ini kayak bisa ditebak kelanjutannya. Terutama buat yang terbiasa baca buku serupa.

Nah, itu tadi Review Buku Girls dari Minato Kanae. Buat yang udah baca, gimana menurut kalian? Oh ya, terima kasih yang udah baca review ini sampai selesai :D.

You May Also Like

0 comments