Review Buku: Pembunuhan di Rumah Miring dari Soji Shimada

by - Desember 28, 2023


Masyarakat punya peraturan. Mereka bilang kita semua setara, tapi tetap saja ada status sosial. Kita bisa saja melawannya sekuat tenaga, tapi tak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya.

      Pembunuhan di tempat tertutup emang sering jadi salah satu topik menarik di novel misteri. Pasalnya, berbagai dugaan yang kadang tak terfikirkan seringkali muncul. Entah, pembunuhan menggunakan gas beracun lah, atau pelaku yang lewat jalur rahasia.

     Pembunuhan di Rumah Miring dari Soji Shimada adalah salah satunya. Buku ini tergolong misteri klasik, yang fokus pada pencarian pelaku. Letak pembunuhannya pun di sebuah mansion miring yang berbentuk seperti labirin, milik seorang konglomerat Jepang. Cukup menarik perhatian, bagi pecinta teka-teki.

Sinopsis Buku

Orang kaya punya hobi mereka, sementara kita orang biasa berjuang bertahan hidup. Begitulah dunia ini. Abaikan saja dia.

     Kozaburo Hamamoto adalah seorang konglomerat pemilik Mansion Gunung Es di Hokkaido yang menghadap ke Laut Okhotsk. Dengan bangunan yang miring serta memiliki tata ruang seperti labirin, cukup membuat orang lain memandangnya iseng dan aneh. Suatu ketika, ia mengundang beberapa orang penting untuk menghadiri acara Natal. Adapun beberapa tamunya adalah sebagai berikut:

  •  Kikuoka, Direktur Kikuoka Bearings
  •  Kumi Aikura, Kekasih gelap Kikuoka
  •  Kazuya Ueda, Sopir Kikuoka
  •  Michio Kanai, Eksekutif di Kikuoka Bearings
  •  Hatsue Kanai, Istri Michio
  •  Sasaki, Mahasiswa kedokteran
  •  Togai, Mahasiswa Universitas Tokyo
  •  Yoshihiko Hamamoto, kerabat Kozaburo Hamamoto

     Sayangnya, di tengah kemegahan pesta itu, keesokan harinya ditemukan salah satu dari mereka tewas terbunuh di dalam kamar. Anehnya, posisi tubuhnya dalam kondisi seperti berdansa dan terikat dengan ranjang. Ditambah, kondisi kamarnya dalam keadaan terkunci. Lantas, siapa pelakunya? Bagaimana dia bisa masuk?

     Di pagi berikutnya, salah satu tamu lain pun ditemukan tewas terbunuh di kamarnya juga. Masalahnya, kondisi korban juga sama, dia tertusuk di bagian punggung dan berada di ruangan tertutup tanpa ada tanda seseorang masuk di kamarnya. Pintu terkunci dari dalam, dan hanya ada ventilasi berukuran 20 cm x 20 cm yang menjadi lubang udara. Bagaimana korban kedua bisa terbunuh?

     Karena Detektif yang dipanggil untuk menyelidiki kasus merasa kesulitan, akhirnya mereka mendatangkan Kiyoshi Mitarai, seorang detektif yang mengaku sebagai peramal nasib dan cenayang. Bagaimana Mitarai menyelesaikan kasus ini dengan clue yang ada?

Kesan terhadap Buku

Hidup memang berat kalau kita hanya pegawai rendahan.

     Sepertinya, ini adalah salah satu Sastra Klasik Jepang. Maksudnya, buku ini ditulis di tahun sebelum 2000-an, karena dari gaya bahasanya, seperti cenderung mengarah ke sana.

     Konsep ceritanya ngingetin dengan Agatha Christie yang berjudul And Then There Were None. Di mana, pembunuhan di ruangan tertutup yang korban dan pelakunya berada di tempat yang sama. Atau mungkin, buat yang pernah nonton Black Butler episode di mana Sebastian "terbunuh". Kira-kira latarnya seperti itu.

     Nah, karena konsep rumah tempat kejadian ini adalah rumah miring, maka sebelum memasuki ke "pembunuhan", kita akan disuguhi dengan penjabaran tata letak ruang. Jadi buat yang nggak sabaran, bakal ngerasa lama dan bosenin.

     Lalu, ketika pembunuhan terjadi, kita akan diberi beberapa kejadian yang mampu mengaburkan tebakan kita. Jadi kalau pengen nebak siapa pelakunya, harus bener-bener jeli dengan "clue" utamanya.

     Tokoh kesukaanku di sini adalah Sasaki. Dia digambarkan sebagai pemuda cerdas, yang kritis dalam menganalisa kejadian. Setiap ada kejadian pembunuhan, dia selalu berusaha mengubah sudut pandang tentang bagaimana si pembunuh melakukan aksinya. Walaupun agak sombong, tapi dia sangat membantu walaupun para detektif sering meremehkan analisanya.

     Di akhir cerita, Mitarai selaku detektif cenayang, akan ngajak kita "bermain-main" dulu. Bahkan sempat bikin aku "deg", gara-gara salah satu orang harus menjadi "korban" demi keberhasilan strategi dia dalam mengungkap kasus ini. Setelah terungkap, baru deh muncul flashback pelaku, yang kemudian menjadi motif pembunuhan ini.

     Sekian ulasan buku Pembunuhan di Rumah Miring dari Soji Shimada. Terima kasih buat yang udah baca, dan semoga bermanfaat!

You May Also Like

0 comments