Review Buku: People We Meet on Vacation dari Emily Henry

by - Oktober 17, 2022



     Novel romance mungkin bukanlah selera utamaku di dunia perbukuan. Tapi, ketika pertama kali baca karyanya Emily Henry yang judulnya Beach Read, aku jadi tertarik buat eksplore tulisan dia yang lain. Salah satunya People We Meet on Vacation (versi US) atau You and Me on Vacation (versi UK). Meskipun judulnya beda, tapi isinya sama aja.

     Sebagaimana karya Emily Henry yang berjudul Beach Read, People We Meet on Vacation ini juga memiliki unsur komedi dalam kisah percintaan tokoh utamanya, yakni Poppy dan Alex. Seperti apa sih bukunya? Kali ini aku ingin menulis catatan bacaku di artikel ini. Jadi, baca sampai selesai yuk!


Isi Buku You and Me on Vacation

     Poppy dan Alex adalah bestie sejak mereka kenal di awal perkuliahan mereka. Meskipun memiliki sifat dan karakter yang berbeda, hubungan pertemanan mereka justru berjalan secara natural. Dan dalam pertemanan ini, mereka punya agenda setiap tahunnya: liburan bareng di setiap musim panas.

     Tahun demi tahun selama 12 tahun pertemanan mereka selalu diisi dengan liburan bareng. Dimulai dari liburan di dalam negeri, sampai akhirnya mereka bisa menabung liburan bareng ke luar negeri. Bahkan, ketika Poppy maupun Alex punya pacar masing-masing, agenda liburan mereka tetap jadi agenda wajib setiap tahunnya.  

     Tapi memang, ketika lawan jenis sahabatan, pasti ada aja dramanya. Seringnya, akan muncul perasaan romantis dari salah satu, atau bahkan kedua pihak. Dan hal ini juga terjadi pada Poppy dan Alex, meskipun mereka belum mau mengakui perasaan masing-masing. Hingga akhirnya, sebuah peristiwa pun terjadi, yang menjadikan hubungan keduanya jadi renggang dan absen liburan bareng. Bahkan sekadar chat pun rasanya susah. Nah, peristiwa apa sih yang bikin mereka jadi renggang?

     Novel ini memiliki alur maju mundur, di mana Emily Henry di sini cenderung bermain dengan latar waktu. Misalnya, bab awal judulnya musim panas 5 tahun lalu kemudian di bab selanjutnya berubah jadi, musim panas tahun ini. Begitu seterusnya.

     Kemudian mengenai penokohannya, karakter utama memiliki sifat yang bertolak belakang. Di mana Poppy adalah perempuan yang selalu ceria, hangat, ceplas-ceplos. Sementara Alex adalah laki-laki yang tenang, teratur dan tertutup. Penyuka trope grumpy x sunshine mungkin bakal suka dengan buku ini.

     Selanjutnya, sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama, dari Poppy. Jadi, pembaca nggak tahu isi pikiran Alex seperti apa. Karena yang kita baca hanyalah perdebatan isi otak Poppy.

     Mengenai rate usia, buku ini lebih baik dibaca oleh mereka yang sudah berusia 21 tahun ke atas. Soalnya, selain memuat adegan dewasa (sex), beberapa permasalahan yang ada di sini adalah masalah hidup yang sering dihadapi orang dewasa, karena karakternya sendiri berusia sekitar 29-30 tahun.

Kesan terhadap Buku People We Meet on Vacation

     Sebagai orang yang jarang baca romance, buku ini ngasih kesan yang bagus buat aku. Romance-nya dapet, komedinya juga dapet, terus ngasih kesan heart-warming juga dengan perkembangan karakter masing-masing tokoh.

     Selain itu, sifat dan karakter tokoh utamanya benar-benar realistis dan nyata. Aku yakin, di luar sana pasti banyak yang merasa relate dengan mereka. Mulai dari perasaan insecure, ragu dan overthinking yang bikin kita maju mundur buat bertindak.

     Karena buku ini ditulis dari sudut pandang Poppy, jadi aku pun ikut paham kenapa Poppy bertindak demikian. Dan mungkin akan melakukan hal yang sama ketika berada di situasi yang sama. Apalagi kalau sedang suka sama teman sendiri. Sebagaimana yang dia bilang di buku ini:

"I love you so much that I've spent twelve years putting as much as distance between us as I could. Because the last person I could take being rejected by was you".

Kayak, pernah nggak sih kamu suka sama orang, tapi berusaha denial dan bersikap biasa aja. Soalnya orang yang paling kamu takut buat nolak kamu itu ya orang ini?

     Buku ini ngasih kesan heart-warming ketika melihat baik Alex maupun Poppy yang sedang berusaha meluruskan kekusutan isi pikiran. Proses mereka untuk menerima diri sendiri dan berani untuk bahagia.

     Meskipun ini romance, tapi menurutku nggak terlalu cheesy. Mungkin karena karakter utama usianya udah matang, jadi percintaan mereka bukan yang berbelit-belit mengumbar kata-kata manis. Penyelesaian masalah pun juga dilakukan dengan cara yang dewasa, bukan yang menye-menye.

     Komedinya juga masih masuk di aku. Nggak terkesan dipaksakan lucu, rasanya ya berjalan natural sebagaimana candaan antar teman. Meskipun kalau dibanding Beach Read, candaan di sini lebih sedikit sih. Tapi ya wajar sih, soalnya hubungan keduanya pun sempat canggung juga selama beberapa waktu.

     Dan mengenai penyebab kerenggangan hubungan mereka, sebenarnya gampang ditebak sih. Tapi ya emang kita bakal dibuat penasaran dengan berbagai kemungkinan. Sehingga sampai hampir akhir pun, aku udah geregetan karena nggak keburu dibuka.

     Kalau suka bacaan romance-comedy dengan karakter yang udah dewasa, buku ini cocok buat dibaca. Karena selain bukunya ringan dan page-turner, kisah yang terjadi pun cukup relate dengan kehidupan nyata.

Jadi, tertarik untuk baca bukunya nggak nih? Buat yang sudah baca, kesan kalian gimana?

You May Also Like

0 comments