Position Stacking (Shadow) Cognitive Function dalam MBTI (bagian 2)

by - Oktober 08, 2022



     Setelah beberapa waktu lalu aku menulis tentang position stacking utama seperti dominan, auxiliary, tertiary, dan inferior, kali ini aku ingin menulis terkait shadow stacking, yakni bayangan dari posisi sebelumnya. Kalau belum membaca, bisa klik link di bawah ini ya!


     Sebagaimana yang pernah Jung bilang, bahwa manusia itu memiliki persona, ego dan bayangan (shadow), di mana persona adalah identitas kita terhadap dunia, ego adalah pusat kesadaran dan kontrol kita, dan bayangan adalah sifat yang berlawanan dari persona.

     Nah, dalam tulisan ini, aku ingin menulis beberapa fungsi kognitif bayangan dalam diri manusia. Biasanya, ini akan muncul ketika seseorang mengalami permasalahan terkait fungsi dominannya, sehingga mereka mengalami stres dan tertekan. Sisi fungsi kognitif bayangan ini adalah sisi yang disembunyikan manusia, karena mereka menganggap sisi ini adalah kelemahan dan sisi kegelapan mereka. Apa saja sih?


1. The Opposing Role (bayangan dari fungsi dominan)

    Kalau fungsi dominan dianggap sebagai sosok pahlawan karena ia sering digunakan dalam menyelesaikan masalah, maka opposing role ini kebalikannya. Ia adalah sosok yang sering meragukan kapasitas fungsi dominan kita dalam mengatasi suatu permasalahan. Misalnya:

"INFP memiliki fungsi dominan Fi, yakni mengedepankan prinsip moralnya. Mereka biasanya terkenal hangat, kreatif, serta berperasaan halus. Ketika dalam kondisi stres, fungsi Fe sebagai opposing role-nya, biasanya akan menjadikan seorang INFP terlalu peduli dengan pendapat orang lain hingga dia kehilangan identitasnya atau mempertanyakan ulang prinsip yang selama ini dia pegang".

     Selain itu, ketika kita berada dalam kondisi stres, sosok ini biasanya suka memproyeksikan hal-hal negatif kepada orang yang memiliki fungsi dominan ini. Sebagai contoh:

    "Seorang INFP memiliki fungsi dominan Fi, maka fungsi bayangannya adalah Fe. Kemudian, sosok yang memiliki fungsi dominan Fe adalah ENFJ. Ketika INFP sedang berada kondisi stres, dia negative thinking bahwa ENFJ yang mencoba membantunya punya hidden motives tertentu. INFP berpikir bahwa ENFJ memanfaatkan Fe-nya untuk memanipulasi INFP. Padahal kenyataannya, belum tentu".

2. The Critical Parent (bayangan dari fungsi auxiliary)

     Sebagaimana namanya, fungsi ini bersifat mengkritik sebagaimana orangtua, yang terkadang ingin menegur anaknya. Fungsi ini biasanya muncul ketika kita sedang sebal dengan tingkah orang lain yang kekanakan, atau muncul ketika kita sedang berada di titik rendah/stres.

     Contohnya, ENTP memiliki fungsi bayangan Te, ketika bertemu dengan seseorang yang bersifat kekanakan, maka biasanya akan berusaha untuk "mendisiplinkan" orang tersebut dengan fungsi Te-nya, misalnya tiba-tiba menjadi bossy atau seperti tukang komando, ciri yang jarang ditemui ENTP ketika kondisi normal.

3. The Trickster (bayangan dari fungsi tersier)

     Fungsi ini adalah lawan dari fungsi tersier (eternal child), di mana jika eternal child cenderung bersifat iseng yang polos, maka fungsi ini cenderung licik dan bandel. Sebenarnya fungsi ini tidak sepenuhnya negatif, karena fungsi ini berniat untuk melindungi sisi eternal child kita, dengan menjebak orang-orang yang berniat menyerang sisi eternal child kita.

     Semisal, INTJ yang memiliki fungsi trickster Fe. Ketika ada orang yang menyenggol egonya sebagai INTJ, maka INTJ akan mempermainkan perasaan seseorang agar mereka kehilangan akal sehat dan kendali di suatu kondisi tersebut.

4. The Demon (bayangan dari fungsi inferior)


     Fungsi ini adalah fungsi paling "berlawanan" dan "lain" daripada fungsi-fungsi lainnya. Selain itu, fungsi ini seringkali besifat "destruktif". Maksudnya, ketika kita tidak sengaja mengeluarkan sisi ini, kita akan menyesalinya. Biasanya sifat ini muncul ketika kita sedang stres. Dan seringkali disebut sebagai sisi paling gelap seseorang.

     Biasanya juga, seseorang akan menganggap orang lain jahat seperti iblis, ketika dia bertemu dengan orang yang fungsi dominannya sama dengan fungsi demonnya.

     Misalnya, seorang ENFJ memiliki fungsi Te sebagai demon. Dan ia bertemu dengan ENTJ yang memiliki fungsi Te sebagai dominannya. Maka, ENFJ seringnya akan menganggap bahwa ENTJ itu orang jahat yang bertindak semaunya, melawan moral dan tidak manusiawi. 

Nah, itu tadi terkait position stacking shadow yang sifatnya cenderung berlawanan dengan fungsi utama kita. Meski sering disebut sebagai sisi gelap, fungsi bayangan ini harus dikembangkan dengan baik agar tidak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.

You May Also Like

0 comments