Apa itu Gas Air Mata?

by - Oktober 03, 2022

     Sebelumnya turut berbelasungkawa atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan, Malang. Semoga korban diberi tempat terbaik. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan oleh Allah SWT. Aamiin.

     Setelah membaca beberapa versi kronologi kejadian, ada 1 hal yang menarik perhatianku, yakni penggunaan gas air mata oleh aparat. Seperti:

Apa sih gas air mata?

Fungsinya apa?

Yang diserang itu mata atau pernafasan?

Terbuat dari apa?

Dan berbagai pertanyaan berkeliaran di otakku lainnya.

     Setelah mencari tahu lebih jauh, akhirnya aku menemukan beberapa pengetahuan terkait gas air mata ini. Kalau di antara kalian ada yang ingin membacanya, bisa dibaca sampai selesai ya.

Apa sih gas air mata itu?

     Gas air mata adalah senyawa kimia yang menyebabkan iritasi pada membran mucus di mata, sehingga memancing keluarnya air mata. Selain itu, bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, sehingga seseorang bisa batuk, hidung berair, dan kesulitan bernafas.

     Senyawa kimia gas air mata sendiri umumnya memakai chloroacetophenone (CN), dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS). Dan CS sendiri lebih kuat ketimbang CN. Bentuk senyawanya sebenarnya padat, tapi disemprotkan dalam bentuk gas. Dari senyawa ini, bisa menyebabkan efek terbakar pada kulit.

     Kira-kira bisa dibayangkan, gas air mata ini mirip dengan ketika kita menggoreng cabe rawit buat sambal. Kan baunya nyegrak, bisa bikin kulit kewedangan (perih panas), mata berair, dan hidung berair. Tapi gas air mata ini adalah versi lebih parahnya.

     Di era Perang Dunia silam, gas air mata sempat digunakan sebagai salah satu senjata. Akan tetapi, pada 1993, International Chemical Weapon Convention, melarang penggunaan senjata ini untuk senjata perang. Akan tetapi, di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia, mengizinkan penggunaan senjata ini untuk mengatasi kericuhan oleh penduduk non militer. Dan tentunya harus mengikuti aturan yang berlaku.

     Dampak yang ditimbulkan juga cukup berbahaya, khususnya bagi penderita yang sebelumnya punya penyakit pernafasan, seperti asma atau penyakit paru-paru. Selain itu, paparan gas air mata dalam dosis tinggi dan tempat tertutup dapat memberikan resiko kematian.

     Tak hanya gangguan pernafasan, seseorang yang terkena gas air mata bisa mengalami gangguan penglihatan dan luka bakar kimia. Selain itu, karena pada beberapa kasus juga bisa mengakibatkan kesulitan menelan.

     Nah itu tadi terkait dengan hal gas air mata. Dengan adanya kejadian kemarin, semoga bisa dijadikan bahan evaluasi dari beberapa pihak, seperti supporter yang harus bisa menjaga emosi, aparat yang harus lebih bijak dalam meredam kericuhan, serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara (panitia, organisasi dan broadcaster), untuk lebih menimbang-nimbang ulang terkait jam tayang, kapasitas penonton, dan manajemen bencana.

You May Also Like

0 comments