Ayo Mindfullness Keuangan dengan Frugal Living!

by - Oktober 11, 2022



       Salah satu goals dalam hal finansial bagi kebanyakan orang adalah bebas finansial tanpa terlibat dengan banyak utang. Sayangnya, di era yang penuh godaan lewat berbagai platform media sosial ini, rasanya sangat sulit untuk tidak tergoda dengan berbagai barang yang sering muncul di feed. Entah itu buku, sepatu, atau hal lainnya.

     Perilaku semacam itu, apabila tidak didasari dengan sikap yang bijak, bisa berujung pemborosan dan utang yang cukup tinggi. Seperti kata orang-orang, "jangan jadi orang BPJS, Budget Pas-pasan, Jiwa Sosialita". Sehingga setiap pengeluaran harus benar-benar diperhitungkan dan dilakukan dengan mindfullness.

Apa itu Frugal Living?

     Salah satu gaya hidup yang mendorong kita untuk lebih bijak dalam pengeluaran adalah frugal living. Meskipun secara sekilas frugal living memiliki kesamaan dengan gaya hidup minimalist, namun sebenarnya mereka berbeda.

     Frugal living adalah konsep yang menekankan akan pentingnya berkesadaran penuh ketika ingin mengeluarkan uang. Serta pentingnya penghematan ketika ingin membeli-beli sesuatu. Dalam hal ini, perlu dipertimbangkan lagi, seperti:

 apakah aku membeli ini karena butuh? atau hanya sekadar keinginan untuk gengsi?

kalau aku beli barang ini, pengeluaran mana yang harus ditekan?

apakah barang yang aku butuhkan ini bisa dibeli dengan harga yang lebih murah?

Dan pertanyaan semacam itu.

     Sementara penganut minimalist biasanya cenderung memiliki barang seminimal mungkin, dengan catatan: tidak apa-apa mengeluarkan uang lebih banyak, asalkan barangnya awet.

     Intinya, letak perbedaannya, para penganut frugal living akan berusaha sebisa mungkin untuk mengeluarkan uang dengan lebih hemat, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Entah dengan mencari kupon atau diskon. Sementara minimalist tidak masalah ketika mengeluarkan uang lebih banyak, yang penting barangnya awet. Dan tidak tergiur kupon atau diskon untuk menambah barang yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat.


Bagaimana cara untuk mulai menerapkan frugal living?

1. Mulailah Memasak Makanan Sendiri

     Keinginan untuk selalu membeli makanan memang menggiurkan, apalagi kita tidak perlu mengeluarkan energi untuk memasak atau pun berbelanja bahan masakan. Tapi, apakah pengeluaran-pengeluaran tersebut juga diimbangi dengan pemasukan yang ada?

     Sudah menjadi rahasia umum, bahwa membeli makanan, secara perhitungan keuangan akan lebih mahal daripada memasak bahan sendiri.

     Sebagai contoh, kita membuat budget pengeluaran untuk makan dan minum 1 orang sehari adalah 50 ribu, dengan catatan selalu beli (belum termasuk jajan). Seminggu akan habis 350 ribu, sebulan kurang lebih 1,5 juta. Dan menu yang didapatkan dari 50 ribu sehari, di kebanyakan tempat adalah standar (nasi lalapan, nasi campur sederhana). Padahal kalau memasak sendiri, tentu bisa lebih murah untuk menu yang sama.

     Namun, apabila kamu tidak memiliki waktu dan tempat untuk memasak, tapi ingin mencoba menerapkan frugal living, bisa menimang-nimang ulang kebutuhan yang lain, atau berusaha meningkatkan skill agar bisa mendapatkan pemasukan lebih :).


2. Miliki Tujuan Finansial yang Jelas

     Tujuan finansial yang jelas mampu membantu mengarahkan kita untuk lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Misalnya, ingin umroh di tahun sekian, atau ingin bisa segera melunasi utang di tahun sekian. Dan tujuan lainnya.

     Tujuan-tujuan tersebut berguna untuk menjadi rem ketika kita hampir ugal-ugalan dalam mengeluarkan uang untuk sesuatu yang bukan kebutuhan utama. Dan penerapan frugal living memang salah satunya adalah membantu untuk mewujudkan impian finansial dengan penghematan.


3. Jangan FOMO (Fear of Missing Out)

     Terkadang, yang mahal dan menjadi sumber pengeluaran terbesar seseorang itu adalah keinginan untuk ikutan tren yang sedang terjadi. Ketika lingkungan sekitar sedang membicarakan barang A, terkadang kita sangat tergiur untuk ikut membelinya, karena perasaan gengsi seringkali ikut menghantui.

     Sebagai contoh, sekarang lagi musimnya untuk memiliki turntable atau alat pemutar musik vinyl. karena dinilai punya nilai vintage. Sebenarnya bukan menjadi masalah besar kalau kamu adalah kolektor yang juga menggemari musik. Namun, kalau barangnya jarang digunakan dan cuma menjadi pajangan, buat apa?


4. Kurangi Utang Konsumtif

     Di tengah kemudahan orang-orang untuk berutang dengan munculnya berbagai aplikasi kredit online atau paylater, menjadikan kebanyakan orang berpikir untuk membeli barang secara kredit, yang tak jarang menjadi kebiasaan.

     Sebenarnya, kalau yang dibeli adalah barang yang benar-benar dibutuhkan tidak masalah, dan pengeluaran dari kredit tersebut sesuai dengan pemasukan yang dimiliki. Akan tetapi, ketika barang yang dibeli hanya untuk gengsi dan tidak sesuai dengan pemasukan yang dimiliki, jatuhnya akan menahan kita untuk menabung.

     Nah salah satu kunci keberhasilan dari penerapan frugal living  adalah mampu membedakan mana prioritas kebutuhan dan mana keinginan konsumtif belaka. Jika ingin penerapannya mendapatkan hasil yang diinginkan, mengurangi utang konsumtif adalah caranya.


5. Manfaatkan Diskon Sebaik Mungkin

     Diskon di tanggal tertentu memang sangat membantu penghematan, asalkan digunakan untuk membeli barang yang diperlukan. Bukan karena sekadar tergiur dengan harga yang murah.

     Untuk mencari diskon atau kupon, bisa dilakukan dengan menandai tanggal-tanggal tertentu untuk belanja lewat marketplace, atau rajin mencari informasi terkait produk-produk minimarket yang turun harga lewat media sosial mereka.

     Nah itu tadi mengenai frugal living. Tertarik untuk mencobanya? Kalau aku iya!

You May Also Like

0 comments