Apa itu Fear Mongering? Apa sih Tujuannya?

by - Oktober 13, 2022



      Pernah nggak denger atau lihat langsung pernyataan semacam ini:

"Tahun depan udah mau resesi nih, bakal banyak PHK dan terjadi krisis di negara ini. Kalau mau resign mikir dulu deh"

"Biaya sekolah anak sekarang udah masuk puluhan juta per tahun. Gimana di masa depan ya? Nabung model gimana lagi nih demi pendidikan anak?"

Dan pernyataan serupa lainnya.

Intinya, kita diberi suatu ketakutan terhadap suatu hal. Kemudian, ketika kita termakan dengan ketakutan tersebut, sang pemberi ketakutan akan mengarahkan kita menuju tujuan mereka. Entah kita sadari atau tidak.

     Nah, fenomena semacam itu seringkali disebut fear mongering, yakni semacam propaganda yang menjual ketakutan. Seperti apa sih fear mongering itu? Tujuannya apa?


Pengertian Fear Mongering

     Fear Mongering adalah kampanye yang menggunakan rasa takut untuk memengaruhi opini seseorang. Hal ini bisa terjadi di lingkungan manapun, entah lingkungan keluarga atau pun lingkungan kerja dan masyarakat. Bentuknya pun bermacam-macam, bisa berbentuk ancaman atau sekadar peringatan semata.

     Tujuan Fear Mongering pun beragam. Ada yang digunakan untuk tujuan politis, tujuan mendisiplinkan, atau tujuan promosi produk. Sederhananya, pelaku fear mongering ingin melakukan manipulasi, memotivasi, atau mengarahkan seseorang agar sejalur dengan pendapat dan keinginannya.

Contohnya seperti apa sih?

Contoh Fear Mongering kurang lebih seperti ini:

"Kalau kamu nggak rajin belajar, nanti pas udah dewasa jadi orang susah loh" (tujuan mendisiplinkan).

"Pilih pemimpin itu harus yang seagama, kalau pilih yang beda agama, nanti dosa dan masuk neraka" (tujuan politis).

"Penyakit parah bisa datang ke siapa aja. Oleh karena itu, butuh dana simpanan kalau sewaktu-waktu itu terjadi. Makanya, daftar asuransi mulai sekarang!" (tujuan promosi produk).


Mengapa mereka harus menyerang ketakutan?


     Hal ini dikarenakan, pada umumnya manusia ingin merasa aman. Dan ketika perasaan aman ini tidak terpenuhi, mereka akan merasa terancam dan terjebak dalam ketakutan.

     Kemudian, perasaan takut mampu memengaruhi cara manusia bertindak dan berpikir. Biasanya, ketika manusia sedang takut, mereka akan kehilangan beberapa poin penting pertimbangan dan langsung meng-iyakan tawaran atau kemungkinan yang dianggap mampu menolong mereka.

     Titik lemah inilah yang kemudian dijadikan sebagai alat oleh penyebar fear mongering, demi mendapat perhatian kita atau pun memengaruhi opini kita.


Bagaimana cara menghadapi fear mongering?


     Dalam menghadapi fenomena fear mongering, salah satu syarat utama agar kita tidak gampang terpengaruh olehnya adalah dengan menjaga pikiran kita untuk tetap jernih. Adapun beberapa cara untuk berpikir jernih adalah sebagai berikut:

1. Bedakan Fakta dan Opini

     Sebagaimana isi buku Filosofi Teras, ketakutan atau pun perasaan negatif terhadap sesuatu yang belum terjadi, asalnya dari isi kepala kita sendiri. Sehingga pentingnya kita membedakan, mana ketakutan yang berupa fakta, atau mana yang berupa opini.

2. Lihatlah dari perspektif lain

     Kalau kata Adam Grant dalam buku Think Again, kita tidak bisa hanya mengandalkan satu perspektif untuk mendapatkan kesimpulan yang baik. Lihatlah siapa yang menyebarkan ketakutan tersebut, dan lihat juga kemungkinan lain yang bisa terjadi.

3. Jangan gampang mengikuti arus

     Ketika fear mongering dikeluarkan untuk masal, cobalah untuk tetap tenang. Gali informasi lebih lanjut mengenai topik yang disebarkan tersebut. Sekali lagi, think again!


Bacaan lebih lanjut:

Fear and Fear Mongering - CFFAD

Fear Mongering, Fake News, and Diffusion of Distruss - Sage Journal

Terjebak Ketakutan - Great Mind


You May Also Like

2 comments

  1. Apakah akan resesi 2023 termasuk fear mongering 😨

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi! Tapi resesi ini tetap harus diwaspadai, karena beberapa barang mungkin harganya bakal naik, sementara pemasukan belum tentu naik. Jadi lebih baik perbanyak nabung dana darurat dan kurangi belanja yang kurang penting :D.

      Hapus