Overthinking Sebelum Tidur? Coba Meditasi Ini untuk Keadaan yang Lebih Baik

by - September 23, 2022



      Masalah tidur kerap kali menjadi alasan utama merasa kurang bersemangat keesokan harinya. Padahal, tidur adalah salah satu upaya untuk mengistirahatkan diri setelah seharian menjalani hari-hari. Selain itu, tidur juga merupakan waktu di mana beberapa organ tubuh bekerja dengan baik. Sehingga masalah tidur akan menimbulkan masalah kesehatan pada tubuh pula.

     Salah satu upaya untuk membantu mengurangi permasalahan tidur adalah dengan meditasi. Selain dijadikan sebagai sarana untuk menjernihkan pikiran, meditasi juga dianggap sebagai cara paling murah ketika seseorang mengalami insomnia. Pasalnya, susah tidur sering dikaitkan dengan permasalahan pikiran juga, misalnya overthinking permasalahan hidup, ketakutan akan masa depan, dan semacamnya. Di mana, otak seakan-akan mengajak kita untuk ribut dengan asumsi-asumsinya.

     Dalam buku Sleep 50 Mindfullness, Dr. Arlene K. Unger menuliskan 50 macam terapi mindfullness untuk membantu mengurangi permasalahan tidur. Namun pada artikel ini, aku hanya akan menuliskan salah satu yang menurutku menarik dan mudah diterapkan.

1. Berbaringlah dengan memperhatikan gerakan nafas. Kemudian, fokus pada perasaan-perasaan tidak mengenakkan yang sedang muncul saat itu.

2. Setelah itu, amati sensasi yang muncul pada badanmu. Perhatikan bagian tubuh mana yang mulai menunjukkan gejala tak biasa, seperti jantung berdebar, nafas memburu, atau kaki yang tiba-tiba nyeri. Tidak perlu dipaksa, hanya amati yang paling menonjol.

3. Perhatikan pikiran-pikiran yang muncul, ikhlaskan sembari menarik nafas dalam-dalam untuk kembali menenangkan.

4. Lanjutkan bernafas secara natural. Fokus, dan dengarkan setiap suara tarik atau hembusan nafas tersebut. Atau coba fokus pada gerakan perut ketika bernafas. Rasakan naik turunnya perut, sembari menenangkan diri.

5. Ulangi terapi ini setiap hari. Karena hasilnya tidaklah instan.


     Tujuan dari terapi ini adalah letting go perasaan-perasaan yang menganggu isi kepala. Kita diminta mengikhlaskan isi pikiran kita sendiri, sembari memahami apa yang terjadi dengan diri sendiri, tanpa harus menghakimi isi pikiran kita ini benar atau salah. Ikhlaskan.


You May Also Like

0 comments