Lelah Hati? Coba Baca Buku-Buku Berikut Untuk Lebih Lega

by - September 26, 2022



           Era pandemi yang telah terjadi beberapa tahun belakangan, nampaknya memang memengaruhi aspek batin dan pikiran sebagian orang. Tak sedikit dari mereka yang mengalami stres, gangguan kecemasan, hingga perasaan hati yang terasa berat. Sehingga beredarnya konten pengembangan diri, entah dalam video maupun buku pun semakin bertambah, yang salah satu penyebabnya adalah adanya fenomena tersebut.

     Bicara mengenai buku, dewasa ini, berbagai buku pengembangan diri semakin beragam. Mulai dari buku yang mengajak pembacanya untuk mengubah kebiasaan ke arah yang lebih baik atau pun mengajak pembaca untuk membangun mindset yang membangun. Hingga buku pengembangan diri yang lebih ke arah healing yang menenangkan.

     Perkembangan peredaran buku bertemakan healing ini ditandai dengan adanya perlombaan dari beberapa penerbit yang mulai menerjemahkan sebagian buku self improvement mancanegara, seperti dari Korea Selatan, Inggris, maupun Amerika Serikat. Hal ini cukup membantu dalam memberikan keragaman bagi pembaca dalam memilih bacaan yang sesuai dengan selera masing-masing.

     Di tengah banyaknya ragam buku bertemakan self-healing, pada tulisan ini aku akan memberikan beberapa rekomendasi terkait tema buku tersebut. Di antaranya:


1. Aku Bukannya Menyerah Hanya Sedang Lelah - Geulbaewoo


     Sedang lelah dan kehilangan arah hidup karena banyaknya kegagalan yang dialami? Kalau sedang mengalami hal tersebut, judul buku ini mungkin cocok untuk kamu.

     Sesuai judulnya, buku ini seperti memberi penekanan bahwa seseorang itu sedang lelah hati dan pikiran. Bukan menyerah, meskipun saat ini ia sedang tidak terlalu produktif.

     Terkadang, ketika kita sedang berada di situasi tertekan dan terpuruk, untuk menyampaikan uneg-uneg rasanya sangat susah. Alhasil, pikiran semakin penuh dan berat. Dan buruknya, orang-orang di sekitar seolah tidak memahami kita dan terus memberikan beberapa tekanan. Dampaknya? Kita jadi sering meragukan diri sendiri.

     Buku ini berupa esai yang ditulis oleh Geulbaewoo, selaku seseorang yang berhasil bangkit dari perasaan lelah dan diremehkan oleh lingkungan sekitarnya. Di mana saat itu, Geulbaewo mengalami kegagalan bisnisnya, kemudian menjadi pengangguran di usia yang cukup tua, dan pengalaman terpuruk lainnya.

     Dari buku ini, kita akan mendapatkan beberapa validasi perasaan yang lembut, di mana cocok untuk memberikan perasaan lebih baik bagi mereka yang membutuhkannya. Yang terpenting, buku ini juga jauh dari kesan menghakimi, mengingat Geulbaewoo sendiri sudah pernah merasakan perasaan tidak enak ketika dihakimi orang lain. Pokoknya, perasaan akan lebih plong deh sehabis baca ini.

     

2. Siapa yang Datang Ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? - Kim Sang-hyun


     Merasa butuh teman bercerita tentang kehidupan? Kalau iya, buku ini mungkin menjadi pilihan yang cocok untuk dijadikan bacaan selanjutnya.

     Hidup ini memang rumit. Terkadang kita akan menemukan kebahagiaan kecil di dalamnya. Tapi, kita juga akan menemukan berbagai kejadian menyebalkan yang mampu merusak mood kita.

     Selain itu, hidup ini memang penuh ketidakpastian, namun juga penuh dengan perlombaan. Di mana ketika seseorang sedang mengalami kegagalan bertubi-tubi, di satu sisi selalu ada saja sesuatu yang mengharuskan kita untuk mempercepat ritme kita.

     Buku ini berisi seputar hal-hal seperti di atas, di mana penulisnya mengajak kita bercerita dan merenungkan kembali terkait esensi hidup ini. Di dalamnya juga terdapat beberapa kata-kata positif yang diambil dari pengalaman hidup penulis itu sendiri. Jadi ketika kita baca buku ini, kita bisa kembali sadar bahwa hidup ini memang perlu disyukuri, bukan untuk diratapi.


3. Love for Imperfect Things - Haemin Sunim


     Sedang insecure dan selalu merasa kurang dengan diri sendiri? Buku Haemin Sunim yang ini kemungkinan besar akan cocok untuk kamu.

     Di dunia ini tidak ada yang sempurna, jadi kalau diri ini penuh dengan kekurangan yang tidak bisa diubah, jangan menjadikan hal tersebut untuk tidak mencintai diri sendiri.

     Tak sedikit dari kita yang berharap orang lain akan mencintai diri kita dengan tulus, padahal di satu sisi, mereka belum sepenuhnya nyaman dan cinta dengan dirinya sendiri. Seperti, sering merutuki kekurangan, membandingkan diri dengan orang lain, hingga menyakiti diri sendiri secara fisik.

     Buku ini berisikan esai yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada pembacanya. Di dalam buku ini, kita akan diajak untuk menyelami diri sendiri, termasuk emosi negatif serta cara menghadapinya.

     Dengan beberapa kutipan bijak di dalamnya, kita akan diajak untuk merenungi kembali akan makna cinta itu sendiri. Termasuk cinta pada diri sendiri dan orang lain.

4. Alasan Untuk Tetap Hidup - Matt Haig


     Mengalami fase titik terendah dalam hidup? Coba baca buku ini untuk memberikan kehangatan hati.

     Matt Haig sendiri adalah mantan pejuang depresi yang nyaris bunuh diri. Sehingga, berkaitan tentang upaya mencari alasan hidup maupun upaya untuk keluar dari perasaan terpuruk, tulisan dia bisa dijadikan gambaran yang cocok.

     Buku ini akan memberikan kita gambaran perjalanan Matt Haig untuk tetap hidup, dimulai dari perasaan dia yang kalut, perasaan dilema untuk mengakhiri hidup atau bertahan hidup, hingga upaya dia untuk bangkit perlahan-lahan.

     Selain itu, di dalam buku ini juga mengajak kita untuk memahami orang-orang yang mengalami depresi, seperti: apa saja sih pikiran orang depresi itu? mengapa mereka bisa berpikir demikian?

     Tak hanya itu, Matt Haig juga memberikan "wejangan" serta beberapa contoh hal-hal kecil yang berangsur-angsur mampu mendorongnya untuk memutuskan bertahan hidup.



5. The Comfort Book - Matt Haig


     Sedang butuh sesuatu yang membuat plong? Buku ini bisa menjadi opsi bacaan pula.

     Tidak semua orang memiliki tempat bercerita yang nyaman. Dan juga, tidak semua orang mampu mengidentifikasi perasaan sesak dan pikiran penuh dari dalam dirinya.

     Buku ini, sesuai judulnya memang akan membuat seseorang menjadi nyaman. Sebab, di dalamnya terdapat beberapa pernyataan yang kemungkinan relate dengan kondisi saat ini. Dan yang terpenting, tanpa penghakiman.

     Sebagaimana buku Alasan Untuk Tetap Hidup, buku ini juga mengajak kita untuk kembali merenungi kebaikan-kebaikan dalam hidup.

     Buku ini akan membantu pikiran dan perasaan lebih plong, sebab, beberapa uneg-uneg yang menjadi beban kita selama ini dituliskan dengan cukup rapi. Sehingga kita sedikit banyak jadi merasa ada orang yang pernah mengalami kejadian serupa dengan kita. Kita tidak sendiri.



6. Good Vibes Good Life - Vex King


     Butuh asupan afirmasi positif untuk lebih mencintai diri sendiri? Buku ini bisa menjadi salah satu opsi yang menarik.

     Dengan diawali pembahasan mengenai law of attraction dan law of vibration, buku ini kembali meyakinkan kita, bahwa menjaga suasana hati dan pikiran yang positif, mampu mendatangkan banyak kebaikan pada hidup kita.

     Selain itu, memunculkan perasaan untuk mencintai diri sendiri juga menjadi bahasan utama dalam buku ini. Di mana, beberapa kutipan yang dia tulis didalamnya, akan memuat banyak validasi positif terhadap diri sendiri. Alhasil, kita jadi lebih sadar bahwa diri kita ini berharga dan berhak untuk mendapatkan hal-hal yang baik.


     Nah, itu tadi Rekomendasi Buku Self-Healing untuk Melegakan Hati. Memang, tidak semua orang akan terobati hanya dengan membaca buku self-healing. Akan tetapi, membaca buku semacam ini bisa dijadikan awalan apabila belum ada budget atau keberanian untuk pergi ke ahlinya.

     Ngomong-ngomong, dari daftar bacaan di atas, buku mana yang paling menarik perhatianmu? Dan mana pula yang sudah selesai dibaca?

You May Also Like

0 comments