Beberapa Negara yang Mengubah Lagu Kebangsaan

by - Agustus 11, 2022



      Beberapa dari kalian di sini pasti ada yang pernah punya pertanyaan: Apakah ada negara yang pernah mengganti lagu kebangsaan? Negara mana saja yang pernah mengganti lagu kebangsaan mereka?

     Kalau pernah punya pertanyaan serupa, berarti kita sama! Aku juga beberapa kali sempat bertanya-tanya mengenai hal tersebut. Sebab, lagu kebangsaan itu sifatnya sakral, yang memuat sejarah perjuangan serta cita-cita setiap negara. Sebagai contoh, lagu Indonesia Raya, yang memuat cita-cita Indonesia untuk terus jaya dan selalu menekankan persatuan dan kesatuan rakyatnya. Contoh lainnya adalah lagu kebangsaan Singapura yang berjudul Majulah Singapura, yang mendorong rakyatnya untuk bergerak maju dan bersatu.

     Kembali lagi ke negara yang pernah mengubah lagu kebangsaannya. Apakah ada? Jawabannya ada! Seiring perkembangan dinamika politik di dunia, ternyata ada bebeapa negara yang mengubah bagian dari lagu kebangsaannya. Meskipun yang diubah hanya beberapa kata dari liriknya. Nah, negara mana saja itu? Baca tulisan ini sampai selesai untuk mencari tau jawabannya.

1. Jerman



     Jerman merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah dinamis terkait tatanan negaranya. Dimulai dari perubahan nama negara (dari Weimar ke Jerman), yang dilanjutkan dengan perubahan ideologi pasca Perang Dunia II, hingga terbaginya Jerman menjadi 2 bagian. Hal ini kemudian juga diikuti dengan perubahan lagu kebangsaan yang merupakan salah satu identitas negara mereka.

     Berbicara mengenai lagu kebangsaan Jerman, musik lagu kebangsaan Jerman pertama kali diciptakan oleh Joseph Haydn (salah satu komposer terkenal dunia dari Austria) dengan judul Kaiserhymne.

     Kemudian, seorang pujangga, Hoffman von Fallersleben, pada 1841, memasukkan beberapa lirik ke dalam musik Haydn tersebut, sebanyak tiga stanza, dalam rangka penyatuan kekaisaran Jerman di masa itu.

     Seiring berjalannya waktu, beberapa peristiwa memengaruhi perubahan lagu kebangsaan Jerman hingga seperti yang sering kita dengar saat ini.

Seperti apa sejarah perubahan lagu kebangsaan Jerman?

     Tahun 1922, ketika Jerman masih bernama Republik Weimar, lagu Deutschlandlied (Song of Germany) diadopsi menjadi lagu kebangsaan mereka, dengan hanya menggunakan stanza pertama. Yang kurang lebih isi liriknya memuat kalimat berikut: Deutscland Deutschland uber alles, uber alles in der Welt (Jerman, Jerman di atas segalanya. Di atas segalanya di dunia).

     Lagu kebangsaan ini masih terus berlaku hingga ketika Partai Nazi berkuasa pada 1933-1945. Hitler memilih lagu ini, karena liriknya dianggap memiliki makna yang serupa dengan ideologi Nazi, yakni chauvinisme.

     Hingga akhirnya, pasca kekalahan Jerman pada Perang Dunia II, lagu Deutschlandlied sempat dibanned untuk dinyanyikan. Dikarenakan saat itu masih dianggap memiliki hubungan dengan Partai Nazi.

     Ketika Perang Dingin terjadi, Jerman terpecah menjadi 2 bagian, yakni Jerman Barat dan Jerman Timur. Saat itu, Jerman Timur memutuskan untuk memiliki lagu kebangsaan sendiri yang berjudul Auferstanden aus Ruinen (Risen from Ruins). Dan Jerman Barat belum memiliki lagu kebangsaan hingga 1952, yang pada akhirnya memutuskan untuk menggunakan lagu Deutschlandlied menjadi lagu kebangsaan, dengan hanya menggunakan lirik pada stanza 3 saja.

     Pasca keruntuhan Uni Soviet yang juga ditandai dengan reunifikasi Jerman pada 1990, akhirnya diputuskan bahwa lagu Deutschlandlied resmi menjadi lagu kebangsaan Jerman. Di mana, lirik yang digunakan hanya stanza 3 saja.

Jadi, letak perubahannya ada di mana sih?

     Berdasarkan penjabaran sejarah singkat lagu kebangsaan Jerman di atas, dapat dikatakan bahwa letak perubahan lagu kebangsaan Jerman ada pada lirik yang digunakan.

     Pada era kekuasaan Nazi, lirik yang digunakan adalah stanza 1. Sementara pasca Perang Dunia II, Jerman sempat tidak memiliki lagu kebangsaan karena lagu kebangsaan yang digunakan memiliki asosiasi dengan Nazi.

     Meski demikian, Jerman Timur sempat memiliki lagu kebangsaan lain. Yang kemudian, ketika Jerman Barat dan Timur bersatu, lagu kebangsaan Jerman kembali pada lagu kebangsaan yang berjudul Deutschlandlied, dengan hanya menggunakan lirik pada stanza 3. Mengenai perbedaan lirik pada stanza 1 dan 3, bisa diklik pada link di bawah ini ya:


2. Rusia



     Pasca Perang Dingin ditandai dengan terpecahnya Uni Soviet menjadi beberapa negara bagian, yang kemudian mulai memisahkan diri dari induknya (Rusia). Pecahnya negara-negara bagian ini, otomatis mengubah tatanan negara mereka (dalam hal ini Rusia), sehingga akhirnya mereka turut mengubah Lagu Kebangsaannya pula.

     Akan tetapi, setelah menelusuri lebih lanjut, ternyata Rusia sudah beberapa kali mengganti lagu kebangsaannya sejak abad ke 19 (tahun 1800 an). Bahkan, yang diganti bukan hanya sekadar lirik atau beberapa kata. Melainkan mengganti total dari melodi yang dipakainya.

Nah, Seperti Apa Sih Perubahan Lagu Kebangsaan Rusia ini?

     Di masa kekaisaran Rusia pada 1800-an, Rusia pertama kali memiliki lagu kebangsaan dengan mengadopsi lagu God Save the King dari Britania Raya, yang liriknya memuat doa masyarakat Rusia untuk Tsar (sebutan kaisar Rusia), dan diberi judul Bozhe, Tsaria Khran yang artinya God Save the Tsar.

     Kemudian, tahun 1917 era autokrasi Rusia runtuh. Hal ini juga diikuti dengan lagu kebangsaan mereka yang berubah. Saat itu, mereka memodifikasi lagu kebangsaan Prancis yang berjudul La Marseillase, yang disesuaikan dengan ciri khas Rusia. Di mulai dari lirik yang berbahasa Rusia, hingga ketukan melodinya pun diubah.

     Ketika era pemerintahan Joseph Stalin pada 1944, ia meminta lagu kebangsaan Rusia diubah menjadi sesuatu yang baru. Hal ini dikarenakan, Stalin ingin menunjukkan pandangan politik Uni Soviet di era Perang Dunia lewat lagu kebangsaan saat itu.

     Lirik lagu kebangsaan yang baru ini ditulis oleh Mikhalkov dan El-Registan, yang kemudian Stalin turut menyunting beberapa bagian. Lalu, melodi yang digunakan adalah musik karya Alexander Alexandrov. Lagunya berjudul Gimn Sovetskogo Soyuza atau  Hymn of the Soviet Union.

     Tahun 1977, pemerintah Uni Soviet mengoreksi ulang lagu kebangsaan era Stalin. Di mana, unsur "perang" dan nama Stalin di dalam lagu tersebut dihilangkan. Hasil koreksi ini berlaku dari 1977 hingga 1991.

     Tahun 1991, Uni Soviet mengalami keruntuhan. Dan nama negara yang baru berubah menjadi Rusia, yang merupakan negara bagian terbesar Uni Soviet.

     Hal ini kemudian menjadikan lagu kebangsaan mereka berubah. Uniknya, lagu kebangsaan Rusia yang baru ini tanpa lirik. Akan tetapi, melodinya sendiri berjudul The Patriotic Song, yang merupakan karya komposer Rusia terkenal, Mikhael Glinka (1804-1857), di abad 19.

     Pasca kemenangan Putin sebagai Presiden pada tahun 2000, ia mengusulkan untuk menggunakan kembali lagu kebangsaan di era Uni Soviet (Gimn Sovetskogo Soyuza), dengan catatan, liriknya diubah.

     Jadi, dari yang awalnya liriknya berisi tentang pandangan politik Uni Soviet dan komunisme, diubah menjadi pujian-pujian terhadap negara Rusia, yang dikenal dengan judul State Anthem of Russian Federation. Dan lagu kebangsaan versi inilah yang sekarang sering kita dengar kalau Rusia ikut event-event olahraga.

3. Nepal



     Nepal merupakan salah satu negara yang pernah mengalami perubahan bentuk negara akibat gerakan masyarakat mereka. Pasca keruntuhan sistem monarki pada 2006, Nepal berubah sistem kenegaraannya dengan Presiden sebagai kepala negara, dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.

     Perubahan sistem kenegaraan ini pun diikuti dengan perubahan lagu kebangsaan mereka, yang awalnya berjudul ShreemanGambhira (May Glory Crown You, Courageous Sovereignity), yang disahkan pada 1962. Berubah menjadi Sayaun Thunga Phool Ka (Made of Hundreds of Flowers) yang pertama kali diperdengarkan untuk khalayak ramai pada 2007.

     Perubahan ini didasari dengan isi lagu kebangsaan sebelumnya yang tidak menjadi representasi rakyat Nepal, melainkan lebih ke representasi kerajaan dan militer. Sehingga, pada 2006 (setelah keruntuhan sistem monarki), pemerintah mengadakan kontes terbuka menciptakan lagu kebangsaan Nepal yang baru.

     Kontes ini diikuti lebih dari seribu peserta yang syarat utamanya adalah peserta bukan orang monarkis. Adapun kontes penciptaan lagu ini dimenangkan oleh Pradeem Kumar Rai, yang lebih dikenal dengan Byakul Maila. Lagu Kebangsaan yang baru ini pertama kali diperdengarkan pada 3 Agustus 2007, di mana lagu ini dinilai lebih menggambarkan keberagaman, kedaulatan serta suara dan cita-cita rakyat Nepal.

4. Afrika Selatan



     Berbicara mengenai Afrika Selatan, tentu tidak lepas dengan sejarah negara mereka yang pernah terjadi diskriminasi nasional lewat Politik Apartheid. Diskriminasi ini juga ditunjukkan dengan perbedaan lagu kebangsaan untuk rakyat berkulit hitam dan berkulit putih. Dengan kata lain, Afrika Selatan pernah berada di fase memiliki 2 lagu kebangsaan.

     Lagu kebangsaan yang berjudul N'kose Sikele iAfrika (God Bless Africa), ditujukan untuk masyarakat berkulit hitam. Sementara Die Stem van Suid Africa (The Call of South Africa), ditujukan untuk masyarakat berkulit putih. Di mana lagu Die Stem van Suid Africa ini sempat menjadi lagu resmi Afrika Selatan pada 1952.

     Tahun 1997, kedua lagu di atas digabungkan untuk menjadi lagu kebangsaan resmi Afrika Selatan. Penggabungan ini ditujukan untuk menggambarkan multi-rasial di Afrika Selatan. Dan karena penggabungan ini, lagu kebangsaan Afrika Selatan memiliki keunikan dengan penggunaan 5 bahasa di dalam liriknya. Serta dari segi melodi dan musik, lagu kebangsaan yang baru ini memiliki perbedaan nada dasar di awal lagu dan akhir lagunya (neo modal).

5. Australia


     Australia adalah negara yang baru-baru ini mengganti salah satu bagian dalam lagu kebangsaan mereka. Tepatnya pada awal Januari 2021 silam. Perubahan kata dalam lagu kebangsaan mereka ini didasari untuk menghormati masyarakat asli Australia (Aborigin). Adapun kata yang diubah adalah dari young and free menjadi one and free.

Mungkin ada yang berpikir, kenapa dalam lagu kebangsaan Australia,  young harus diganti dengan one? Dan apa hubungannya dengan suku Aborigin?


     Jadi, masyarakat asli Australia telah hidup selama ribuan tahun yang lalu. Sementara bangsa pendatang (kulit putih) mengikuti beberapa puluh tahun kemudian. Nah, kata young dalam lagu kebangsaan yang berjudul Advance Australia Fair ini dinilai tidak menggambarkan "muda"-nya suku Aborigin, mengingat mereka telah hidup di Australia sejak ribuan tahun lalu.

     Kemudian, dengan digantinya kata young menjadi one, dinilai lebih menunjukkan bersatunya penduduk lama dan pendatang di Australia. Dan juga, kata ini digunakan untuk menunjukkan identitas Australia yang anti diskriminasi terhadap penduduknya.

     Akan tetapi, jauh sebelum penggantian kata dalam lagu kebangsaan Advance Australia Fair ini, Australia juga pernah mengalami perubahan lagu kebangsaan mereka. Sebelum lagu kebangsaan yang sekarang ini disahkan pada 19 April 1984, Australia menggunakan lagu God Save the Queen, mengingat mereka adalah salah satu negara commonwealth. Perubahan lagu ini dilakukan supaya Australia bisa merepresentasikan pencapaian dan negara Australia sendiri.


     Nah, itu tadi Beberapa Negara yang Pernah Mengubah Lagu Kebangsaannya. Sebagaimana lagu kebangsaan yang menggambarkan identitas negara, perubahan-perubahan yang terjadi pada negara di atas terjadi karena mereka mengalami penyesuaian kembali akibat perubahan kondisi, pandangan, serta tatanan negara mereka.

     Demikian tulisan dalam artikel kali ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih bagi yang sudah berkenan membacanya!

Referensi:

Jerman:


Rusia:


Nepal:

You May Also Like

0 comments