Review Buku: Asmaraloka dari Arata Kim

by - Maret 24, 2022



     Siapa yang suka office romance di sini? Karena kali ini aku akan menulis ulasan salah satu metropop bertemakan office romance, judulnya Asmaraloka dari Arata Kim. Aku baca ini waktu itu di Gramedia Digital. Dari judulnya, kelihatannya buku ini kayak jenis buku kuno gak sih? Tapi jangan judge dulu, karena sebenarnya novel ini temanya modern. Menceritakan tentang kisah Isabella dan Ethan, seorang pekerja IT di Bandung yang bertemu kembali setelah sekian tahun. Langsung saja deh.
     Isabella, seorang pekerja IT di salah satu perkantoran Bandung, bertemu kembali dengan Ethan, mantan kekasihnya beberapa tahun lalu. Hubungan mereka cukup bertensi tinggi, karena waktu itu keduanya pisah tidak dengan baik-baik. Di kantor pun keduanya seolah bertingkah tidak pernah saling mengenal satu sama lain, ditambah Ethan yang merupakan atasan Isabella, seringkali memberi tugas berlebih dan berlaku sinis kepada Isabella. Meski demikian, sebenarnya Isabella masih butuh penjelasan tentang putusnya mereka beberapa tahun dulu. Dikarenakan, Ethan yang memutuskannya tanpa penjelasan dan langsung menghilang begitu saja.
     Dari sini sebenarnya pembaca bisa mengira, kalau mereka bisa CLBK, karena bisa dibilang ini konsepnya jadi enemy to lovers. Tapi sayangnya, suatu ketika Isabella bertemu dengan seorang anak di cafe, di mana anak ini ternyata memanggil Ethan dengan sebutan "Papa". Nah, seperti apa nih kelanjutannya? Apakah Ethan sudah menikah dan punya anak? Kalau iya, bagaimana kisah ini akan berjalan? Apa Isabella bisa move on dan bertemu dengan seorang baru lagi?
     Novel ini bisa dibilang sangat ringan, karena seperti metropop pada umumnya, alurnya mengalir begitu saja. Dan bahasa yang digunakan juga santai seperti bahasa sehari-hari. Buku ini juga menceritakan drama pekerjaan kantoran, mulai seperti kerjasama dengan klien, lembur, revisi dan lain-lain. Tapi ada yang menarik dari buku ini, yakni konsep kisah percintaannya lumayan beda dengan office romance pada umumnya. Karena di novel ini ada beberapa konflik yang mencakup masalah keluarga yang kalau misal ada di dunia nyata bakal rumit. Jadi kalau misal pembaca berharap Isabella dan Ethan bersatu, ada banyak hal yang harus dilewati, termasuk fakta di balik seorang anak yang memanggil Ethan dengan sebutan "Papa". Masalahnya, apakah Isabella mau balikan sama mantannya yang udah punya anak?
     Secara umum novel ini bisa dijadikan pertimbangan bacaan ringan. Meskipun gampang ditebak, tapi ya nagih buat dibalik tiap halamannya. Tapi kalau ditanya kekurangan, aku mungkin akan menjawab kalau karakternya too good to be true, serta penggambaran tentang Bandung sendiri kurang, jadi ya rasanya kayak di kota mana aja, bukan Bandung. Selain itu, penggambaran karakternya kurang kuat, jadi rasanya tiap tokoh menjadi kurang berkesan. Meski demikian, buku ini tetap menarik dengan caranya sendiri.
     Sekian ulasan dari saya, semoga bermanfaat! Terima kasih bagi yang sudah membacanya dan happy reading!

You May Also Like

0 comments