Review Buku: Malice dari Keigo Higashino

by - Desember 21, 2021

 


Apa saja motif yang biasanya menjadi alasan seseorang melakukan pembunuhan?

     Malice dari Keigo Higashino, atau mungkin juga dikenal dengan judul Pembunuhan Sang Novelis, adalah salah satu karya Keigo yang merupakan series dari Detektif Kaga. Sesuai judulnya, novel ini menceritakan tentang pembunuhan seorang novelis terkenal, pada malam sebelum kepindahannya. Anehnya, pembunuhan ini terjadi di ruangan tertutup dan orang-orang yang diduga terlibat masing-masing memiliki alibi yang kuat di malam terjadinya pembunuhan.
     Seperti apa alibi masing-masing tersangka? Bagaimana alur cerita novel ini? Bagaimana cara Detektif Kaga berupaya memecahkan misteri ini? Dan apa yang menjadi teka-teki utama saat membaca novel misteri ini? Di sini, aku akan memberikan sedikit ulasan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jadi baca sampai selesai ya!

Isi Buku

     Hidaka Kunihiko, novelis terkenal yang akan pindah ke Kanada ditemukan tewas secara tiba-tiba. Tubuhnya ditemukan di ruang kerjanya yang terkunci, serta rumahnya yang juga terkunci dari dalam. Istri dan sahabatnya (Nonoguchi), orang terakhir yang ditemukan berinteraksi dengannya, memiliki alibi kuat ketika peristiwa itu terjadi. Detektif Kaga Kyoichiro yang menyelidiki kasus ini harus berupaya keras untuk memecahkan misteri pembunuhan ini. Hingga di tengah-tengah penyelidikan, ia mulai menemukan fakta bahwa hubungan Hidaka dan Nonoguchi tidak seperti yang diceritakan Nonoguchi sendiri.
     Yang menjadi pertanyaan, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa motif pelaku melakukan ini? Untuk memecahkan teka-teki ini, Detektif Kaga harus menarik ulur benang merah dengan segala jenis pengamatan dan penelusuran, dalam rangka menguak kebenaran masa lalu korban dan pelaku dari beberapa versi kenalan mereka.
     Novel ini ditulis dari dua sudut pandang, sudut pandang Nonoguchi dan sudut pandang Detektif Kaga. Sebenarnya apa yang tertulis di sini merupakan catatan harian dari kedua orang tersebut, di mana catatan Nonoguchi berisi tentang interaksi terakhir dia dengan Hidaka beserta cerita masa lalunya, sementara catatan Detektif Kaga memuat detail-detail tentang penyelidikan yang dilakukannya.
     Detektif Kaga adalah orang yang detail. Apa saja yang berkaitan dengan korban maupun pelaku dia telusuri secara perlahan. Termasuk gaya kepenulisan korban pada novel dan juga latar belakang yang menginspirasi novel-novel yang ditulisnya. Hal-hal ganjil sekecil apapun dia tulis dalam buku catatan penyelidikannya untuk ditarik berbagai kemungkinannya. Aku sendiri cukup kagum, ketika Detektif Kaga sampai mencari foto masa anak-anak Hidaka, hingga menelusuri tetangga Hidaka yang memberikannya inspirasi salah satu novelnya. Karena memang seniat itu.
     Di sisi lain, Nonoguchi yang sejak awal sudah diketahui sebagai pelaku, juga orang yang sangat terencana. Saking niatnya untuk membunuh dan mengelabui para penyelidik, dia sudah membuat perhitungan yang matang sebelum melakukan pembunuhan ini. Permainan psikologi, back-up plan dan alibi, bahkan persiapan barang bukti palsu sudah dipikirkan secara matang. Sungguh luar biasa.

Setelah pencarian panjang Detektif Kaga, apakah ia berhasil menemukan motif pembunuhan ini?
     Setelah berhasil mengurutkan kronologi peristiwa, serta melakukan penyelidikan masa lalu korban dan pelaku, tercapailah sebuah kesimpulan mengenai alasan di balik pembunuhan ini. Apakah itu? Sayangnya, aku tidak bisa menuliskannya di sini, yang jelas ini cukup membuatku kaget. Sedikit clue: motif pembunuhannya adalah sesuatu yang akan dilakukan manusia, meskipun tanpa alasan yang jelas.

Kesan terhadap Buku

     Alur novel ini berjalan cepat, di mana ketika kita baru membuka beberapa halaman awal, peristiwa pembunuhan ini langsung terjadi. Rasanya "wih, langsung aja nih ada korban". Begitu juga proses penyelidikan polisi untuk mencari tau siapa pelakunya, semuanya juga langsung terjawab di awal.
     Namun, ketika memasuki proses pencarian motif pelaku, alur berubah menjadi lambat. Di sini aku merasa diajak berpetualang sana sini, sembari menelusuri pikiran masing-masing tokoh. Cukup takjub juga dengan cara Detektif Kaga mengamati hal-hal detail dan mengambil kesimpulan beberapa kemungkinan kronologi. Aku sendiri jadi ikutan berada di posisi Detektif Kaga, yang bingung dengan kemungkinan mana yang bisa dipercaya.
     Dengan penulisan dua sudut pandang ini, aku juga sempat dibuat bingung, kira-kira sudut pandang mana yang bisa aku percayai selaku pembaca. Sebab, dari catatan Nonoguchi, segalanya juga terlihat benar. Apalagi juga didukung dengan barang bukti yang sangat meyakinkan. Di satu sisi, hubungan Nonoguchi dan Hidaka di awal memang terlihat nyata. Jadi, ya memang terlihat meyakinkan.
     Karena dua sudut pandang yang sama-sama meyakinkan inilah, aku sempat merasa "sombong", seolah aku bisa menebak alur ceritanya. Tapi semakin ke belakang, aku malah merasa dibuat bodoh karena asumsiku satu persatu mulai salah. Hahahaha.
     Setelah penjabaran panjang lebar tentang masa lalu dan penyelidikan Detektif Kaga (yang menurutku sangat panjang dan rumit), tercapailah sebuah kesimpulan tentang motif pelaku. Pas sudah tau motifnya, aku rasanya kek "hah, setelah panjang lebar aku mikir sejauh ini, motifnya 'hanya' gini?". Puas sih, tapi kalau menurut pendapatku pribadi, novel ini ending-nya bikin kesal.
     Tapi yang sebenarnya menarik dari novel Malice adalah, "proses pencarian" motif itu sendiri. Karena kita diajak untuk memperhatikan detail-detail informasi serta tipuan yang kemungkinan tertutup dengan halus. Jadi kalau orientasinya ke ending, jangan terlalu kecewa kalau ending-nya bakal "begitu". Tapi kalau suka menikmati proses penyelidikan, mengamati cara berpikir detektif dan penangkapan informasi, ini novel seru sih. Dan tentunya page turner, kalau untuk aku pribadi. Nah, apakah kalian tertarik untuk baca bukunya juga? Bagi yang sudah baca, apakah kalian puas dengan ending-nya?

     Demikian ulasan buku kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah membacanya, dan happy reading!



You May Also Like

0 comments