Review Buku: Kitchen dari Banana Yoshimoto

by - Desember 20, 2021

 


"Tempat yang paling kusukai di dunia ini adalah dapur"

     Hidup ini memang penuh warna. Ada kalanya kita merasa bahagia karena berhasil memperoleh sesuatu. Ada kalanya pula kita akan sedih karena kehilangan sesuatu.

     Kehilangan. Kehilangan memang suatu fenomena yang memberikan kedukaan pada seseorang, terutama jika kehilangan sesuatu yang sangat dicintai. Perasaan sedih yang mendalam, maupun perasaan hampa karena menjadi kesepian, adalah sesuatu yang terus berkecamuk dalam diri mereka yang kehilangan. Semua tidak akan lagi sama, dan butuh waktu untuk sembuh dari perasaan kehilangan ini.

     Kitchen dari Banana Yoshimoto merupakan salah satu literatur Jepang yang bercerita tentang perasaan duka karena kehilangan tokoh yang dicintainya. Buku ini menyajikan pergulatan emosi dan keterpurukan dari orang-orang yang mengalami kehilangan. Seperti apa sih kisah kesedihan yang tersaji dalam novel ini? Kali ini, aku akan sedikit mengulasnya di sini.

Isi Buku

     Buku ini terdiri dari dua kisah. Kisah pertama berasal dari seorang tokoh bernama Sakurai Mirage, seorang perempuan yang tinggal bersama neneknya pasca ditinggal kedua orangtuanya sejak kecil. Di sini, Sakurai harus kembali merasakan kehilangan pasca kematian neneknya, yang mana hal ini telah menjadikannya sebatang kara.

     Di hari-hari penuh dukanya, datang seorang pemuda benama Tanabe Yuichi, seseorang yang pernah bekerja pada nenek Sakurai. Tanabe menawarkan Sakurai untuk tinggal bersama dia dan Ibunya, Eriko Yuichi, di sebuah apartemen yang cukup luas. Setelah lama tinggal bersama mereka berdua, Sakurai mulai menerima nasibnya dan menganggap Tanabe dan Eriko adalah keluarganya. Akan tetapi suatu ketika, ia berniat pindah tempat tinggal karena tidak enak terus menumpang pada kehidupan orang lain. Sepeninggal Sakurai, terjadi sebuah musibah terhadap keluarga Yuichi yang menyebabkan salah satu dari mereka harus pergi. Dan lagi-lagi, Sakurai harus mengalami perasaan duka karena kehilangan lagi.

     Selanjutnya, kisah kedua berasal dari Satsuki, seseorang yang ditinggal secara mendadak oleh kekasihnya, Hitoshi, karena sebuah kecelakaan. Dan juga kisah Hiiragi, adik Hitoshi yang juga ditinggal oleh kakak dan juga kekasihnya, Yumiko, secara bersamaan pada kecelakaan tersebut. Bayang-bayang Hitoshi terus mengejar Satsuki dan menjadikan Satsuki penuh penyesalan. Suatu ketika, Satsuki yang sedang meratapi kepergian Hitoshi, bertemu dengan seorang perempuan misterius bernama Urara. Dan Urara inilah yang kemudian mengantarkan Satsuki ke sebuah "fenomena ajaib", di mana fenomena ajaib ini menjadikan Satsuki berubah.

Kesan terhadap Buku

     Menurutku, buku ini tergolong bacaan ringan yang mengalir, sehingga ketika baca buku ini, tidak terasa kalau sudah sampai di halaman yang cukup jauh. Dengan berbagai macam penggambaran kesedihan, aku sedikit tau bahwa cara orang mengekspresikan kesedihan itu beragam. Serta tau, bagaimana pergulatan emosi seseorang ketika sedang mengalami kedukaan ini.

     Meskipun keduanya menyuguhkan cerita sedih dan pergulatan emosi seseorang, tiap-tiap kisahnya memberikan akhir yang heart-warming dengan perkembangan karakter dari setiap tokohnya. Buku ini mengajarkanku tentang penerimaan, serta perjuangan untuk melawan kesedihan yang terus berlarut-larut.

     Apakah buku ini emosional? Ah, sayangnya bagiku bukunya belum sampai di level ini. Aku sendiri masih merasa buku ini mengambang dan nanggung dalam penceritaannya. Selain itu, tokoh-tokoh di sini juga tidak terlalu berkesan. Karena penggambaran karakternya juga tidak mendalam.

     Buku ini cocok dibaca bagi yang butuh bacaan ringan karena reading slump, atau sekadar untuk mencari hiburan setelah capek sekolah atau bekerja. Karena buku ini tergolong bacaan sekali duduk yang tidak menuntut kita untuk berpikir terlalu berat. Alurnya juga tidak membosankan, meskipun karakternya tidak berkesan.

     Sekian ulasan buku kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih bagi yang sudah membacanya, dan happy reading!

You May Also Like

0 comments