Review Buku: The Davinci Code dari Dan Brown

by - Desember 27, 2021

 



     The Da Vinci Code dari Dan Brown merupakan salah satu novel best-seller bergenre misteri dan aksi, yang sempat dijadikan film. Meskipun banyak memuat perdebatan dari orang banyak akibat adanya beberapa hal kontroversi mengenai fakta yang digunakan untuk mendukung cerita, novel ini masih tergolong sering diperbincangkan di kalangan pecinta bacaan misteri. The Da Vinci Code bercerita tentang petualangan Langdon dan Neveu dalam upaya memecahkan misteri melalui kode-kode di balik lukisan karya Da Vinci lewat bukunya yang menurutku cukup tebal. Nah, kali ini aku ingin sedikit mengulas buku yang memiliki 600-an halaman ini.

Isi Buku

     Buku ini dibuka dengan ditemukannya mayat kurator terkenal, Saunere, di sebuah museum Prancis dalam kondisi telanjang.  Di mana, yang menjadi pusat perhatian kepolisian adalah Saunere menuliskan beberapa simbol dan kode-kode di sekitar mayatnya untuk suatu tujuan. Robert Langdon, seorang simbolog dari Universitas Harvard, yang sedang beristirahat di hotel pun tiba-tiba dipanggil pihak kepolisian. Hal ini dikarenakan ada dugaan bahwa Langdon terlibat dalam kematian itu.
     Asumsi polisi terhadap Langdon didasari dengan adanya tulisan "CARI ROBERT LANGDON!" di sekitar mayat Saunere. Tak hanya itu, dalam buku agenda Saunere juga tertulis bahwa mereka berdua ada rencana untuk bertemu di Prancis. Sophie Neveu, seorang kriptolog yang mengetahui latar belakang Langdon pun berusaha melindungi Langdon dari jebakan polisi di dalam museum.
     Sophie Neveu yang merupakan kriptolog cerdas juga berniat membantu Langdon dalam memecahkan teka-teki yang ditinggalkan mayat tersebut. Sebab, Sophie sendiri juga penasaran dengan teka-teki Saunere, yang merupakan kakeknya. Lantas, bagaimana petualangan Langdon dalam memecahkan kode tersebut? Dan bagaimana cara dia kabur dari kejaran polisi di beberapa kota? Dan siapakah pembunuh Saunere ini? Apa tujuannya membunuh Saunere?
     Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab di dalam buku 600 halaman ini. Rahasia keagamaan, makna di balik sebuah seni, dan pengkhianatan akan menjadi bumbu-bumbu dalam petualangan ini. Dan perlu diketahui juga, bahwa ada unsur kekristenan di dalam novel ini. Sebab, fokus utama dari teka-teki ini berkaitan dengan rahasia gereja. Pada awalnya, mungkin alur cerita novel ini terkesan menjelekkan agama tertentu, tapi setelah dibaca sampai selesai, malah sebaliknya. Karena sebenarnya agama ini merupakan "korban" dari seorang ilmuwan yang ingin tahu rahasia besar tentang sebuah "cawan".

Kesan terhadap Buku 

    Kesanku setelah baca novel ini: WOW! 
     Novel ini benar-benar mengajakku ikut berpikir tentang kode-kode di dalamnya. Misal ada angka acak nih, pembaca seperti diajak menduga angka-angka tersebut. Apakah itu pola bilangan fibonacci kah? Atau ada apakah makna lain di balik bilangan itu? Tak hanya itu, dalam buku ini juga berisi permainan kumpulan kata-kata acak, yang kalau disusun kembali bisa membentuk kata-kata baru. Seru lah!
     Selain mengajak untuk berpikir tentang teka-teki, terdapat beberapa wawasan baru yang aku dapat dari novel ini, terutama tentang judul-judul lukisan Da Vinci yang baru aku tau (selain Mona Lisa). Meski demikian, ada banyak perdebatan mengenai kebenaran fakta atau kejadian yang ada di dalam buku ini.
     Mengenai gaya penceritaan, penggambaran Dan Brown terkait suasananya pun benar-benar mantap dan detail. Aku sendiri jadi merasa ikutan panik karena dikejar-kejar polisi. Kemudian, penulisan karakter tokoh juga detail. Sehingga menurutku tokoh-tokoh dalam buku ini gampang diingat dan mengesankan, meskipun sudah selesai baca bukunya.
     Wajar sih kalau novel ini bisa sampai dijadikan film, karena memang sekeren itu! Dan yang terpenting, ada banyak plot twist dalam buku ini. Jadi aku sempat deg-degan dan mikir: siapa nih impostor dalam buku ini? Apakah Langdon bakal celaka? Serta semacamnya. Dan tentu saja buku ini ditutup dengan ending-nya yang juga bener-bener plot twist!
     Dapat disimpulkan aku sangat suka dengan novel ini. Dan tertarik untuk baca karya Dan Brown yang lain (khususnya yang series Langdon). Hanya saja, butuh waktu untuk memilih kapan waktu luang yang aku punya, mengingat ini novel sejenis ini bikin mikir dan perlu waktu untuk mencerna setiap alurnya. Jadi bagi yang suka cerita misteri atau bacaan dengan vibe ala film-film, cocok untuk coba baca ini. Tapi kurang merekomendasikan kalau butuh bacaan yang ringan.
     Oh iya, mengenai informasi atau sesuatu yang dinyatakan fakta dalam buku ini, mohon untuk tidak ditelan mentah-mentah. Apalagi ada beberapa hal yang mungkin sempat menyinggung bagi pemeluk Kristen atau Katholik. Jadi, perlu digali lagi mengenai kebenarannya. Tapi terlepas dari hal tersebut, buku ini sangat bisa dinikmati.
     Sekian ulasan buku kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah membacanya dan happy reading!

You May Also Like

0 comments