Review Buku: Quantum Ikhlas dari Erbe Sentanu

by - September 19, 2022



      Kunci kebahagiaan adalah rasa penuh syukur dan ikhlas, yang sayangnya sangat sulit untuk dilakukan bagi banyak orang. Khususnya bagi mereka yang sedang dilanda banyak masalah hidup.

Ya gimana lagi mau bersyukur. Memangnya, apa yang mau disyukuri dari sebuah musibah?

     Selain itu, seringkali kita merasa doa-doa kita seakan tidak didengar oleh Allah. Padahal saat itu kondisi kita lagi parah-parahnya. Sehingga, ketika mencoba berprasangka baik pun rasanya susah banget. Pikiran yang semakin buruk, biasanya semakin bertambah buruk.

     Tapi, tak banyak yang menyadari bahwa sumber masalah yang sering terjadi ke kita, atau sumber kesialan yang terjadi apapun itu, sebenarnya berasal dari pikiran kita sendiri. Semisal, ketika kita sering berpikir buruk, maka akan banyak hal buruk yang datang menimpa kita. Begitu juga ketika merasa hati tenang dan positif, biasanya akan banyak hal baik yang akan terjadi.

     Sebagai contoh, pernah gak, kalau dari pagi kamu ngerasa mood buruk dan mikir bakal kena sial, ternyata di hari itu secara kebetulan bakal ada banyak hal sial yang menimpa.

     Beda lagi kalau semisal kamu udah ikhlas dengan segala sesuatu, dan merasa positif, biasanya malah muncul rezeki tak terduga buat kamu. Atau sesuatu yang sudah lama kamu harapkan, di hari itu tiba-tiba datang.

Memang sulit dipercaya, bukan? Aku sendiri juga masih berpikir, kok bisa gini?

     Banyak yang bilang kalau hal-hal semacam itu berkaitan dengan ilmu Fisika Quantum. Atau mungkin banyak motivator yang akan menyebutnya Law of Attraction, apa yang kamu pikirkan dari dalam hati, bisa terjadi.

     Terkait topik ini, aku akan menuliskan review salah satu buku menarik mengenai hal tersebut, yang dilihat dalam perspektif Islam, judulnya Quantum Ikhlas dari Erbe Sentanu. Kalau tertarik, bisa dibaca sampai selesai ya!


Isi Buku Quantum Ikhlas dari Erbe Sentanu


     Untuk mempermudah gambaran isi, aku akan membaginya menjadi beberapa bagian terkait garis besar/fokus utama dari buku ini. Yang pertama adalah apa pentingnya berperasaan positif dan ikhlas? dan yang kedua adalah bagaimana cara untuk bisa fokus dalam berprasangka baik? 

Apa pentingnya berperasaan positif dan ikhlas?


     Manusia adalah makhluk yang diciptakan sempurna oleh Allah, di mana kita diharapkan untuk tetap terhubung secara harmonis dengan Allah. Akan tetapi, apakah dengan berperasaan negatif hubungan kita dengan Sang Pencipta bisa harmonis?
     Sebagaimana yang kita tahu, ikhlas terletak pada perasaan kita. Di mana perasaan yang baik mampu memengaruhi kita untuk melakukan tindakan yang baik pula. Hal ini kemudian, dari tindakan yang dilakukan terus menerus bisa memengaruhi kebiasaan kita. Dan selanjutnya, kebiasaan ini akan berpengaruh pada karakter dan nasib kita.
     Dalam perspektif agama, ikhlas sering diidentikkan dengan hati yang lebih bersih. Begitu juga dengan berprasangka baik kepada Allah. Sehingga dengan keyakinan dalam diri kita, berdasarkan hukum Fisika Quantum, perasaan baik ini akan memberikan "getaran" yang selanjutnya mampu memberikan hasil yang baik juga.
     Sebenarnya buku ini menjelaskan keterkaitan berperasaan positif dan Fisika Quantum dalam fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, aku tidak akan menuliskannya di sini soalnya akan terlalu panjang. Jadi, kalau tertarik bisa dilihat di bukunya, hehehe (aku baca di Gramedia Digital).

Bagaimana cara untuk bisa fokus dalam berprasangka baik?

 
    Dalam buku ini dituliskan bahwa salah satu cara utama agar bisa fokus adalah dengan menjadikan otak kita dalam kondisi alpha, di mana gelombang tersebut kurang lebih sekitar 10 Hz. Untuk mencapai itu, cara yang disarankan adalah bisa lewat meditasi, atau fokus mendengarkan musik yang bisa memancing gelombang alpha.
     Memang seperti apa sih seseorang yang berada di kondisi gelombang alpha? Kalau di dalam buku itu, kondisi alpha digambarkan kurang lebih seperti ketika kita bangun tidur. Nah, ketika kita baru bangun tidur, otak biasanya lebih fokus dalam menyerap informasi. Maka dari itu, dalam Islam disarankan untuk bangun di sepertiga malam dan berdoa (shalat tahajud) ketika kita ingin meminta sesuatu. Karena dalam kondisi tersebut, doa-doa kita punya peluang lebih besar untuk dijabah, mengingat kita berdoa dalam kondisi fokus dan ikhlas.
     Penjelasan lain mengenai hal ini, bisa dilihat lebih lanjut di dalam bukunya. Yang jelas, secara garis besar, isinya adalah semacam itu.

Kesan terhadap Buku Quantum Ikhlas dari Erbe Sentanu


     Salah satu buku self-improvement Islami dari penulis Indonesia yang bagus. Menurutku, apa yang ditulis di dalam bukunya jauh dari kesan judging atau menghakimi orang lain. Malahan, aku merasa kalau buku ini ngajak aku buat kembali merenungkan segala kebetulan-kebetulan yang pernah terjadi di hidupku.
     Sebagai contoh, beberapa doa-doa yang selama ini aku panjatkan. Apakah aku benar-benar serius menginginkan ini? Apakah aku sudah fokus ketika memanjatkan doa? Apakah aku benar-benar merasa terhubung sama Allah ketika berdoa? Atau malah aku berdoa hanya buat syarat aja? 
     Seringkali aku pun putus asa karena aku ngerasa doaku nggak didengar oleh Allah. Padahal tanpa aku sadari, selama ini aku berdoa masih belum bisa fokus. Bahkan tak jarang pikiran kemana-mana. Dan parahnya, aku seringkali ragu apakah doa ini akan dikabulkan Allah? 
     Buku ini cukup ngasih dampak baik ke aku. Karena solusi yang ditawarkan bener-benar mudah diterapkan, salah satunya adalah latihan "menenangkan otak untuk mencapai pada gelombang alpha". Yang dalam buku ini, salah satu solusi selain meditasi adalah fokus ketika mendengarkan musik gelombang alpha (yang gampang ditemuin di YouTube).
     Namun yang perlu diperhatikan, ketika kita mendengar musik alpha ini, jangan asal mendengar sambil ngerjain hal lain. Melainkan fokus pada musiknya, sambil fokus pada perubahan nafas kita.

     Akan tetapi, buku ini juga memiliki kekurangan tersendiri. Dikarenakan pembahasan yang ditulis di bukunya cukup banyak yang bersifat ilmiah. Seperti, kinerja gelombang otak, relativitas gelombang dan semacamnya, referensi yang digunakan kurang mendalam. Sehingga bagi orang yang masih awam, akan mempertanyakan banyak hal terkait hubungan gelombang dengan diri manusia.
     Selain itu, bagi yang kurang nyaman dengan buku yang memuat promosi produk penulis (training dan semacamnya), mungkin kurang cocok. Sebab buku ini memuat promosi produk pelatihan yang dimiliki penulis. Sehingga sebagaian orang bakal memandang sebelah mata isi bukunya. Tapi untuk aku pribadi, nggak terlalu mempermasalahkan ini. Soalnya promosinya biasa aja, bukan yang menggebu-gebu.

Siapa aja yang cocok dengan buku ini?

     Kalau kamu termasuk orang yang sering merasa gelisah dan suka takut akan masa depan, sehingga butuh metode self-improvement yang praktikal, buku ini bakal cocok untuk kamu. Selain itu, apabila kamu orang muslim yang ketika ibadah atau berdoa suka berpikiran ke mana-mana dan kurang fokus, buku ini juga memuat tips yang mampu membantu mengurangi permasalahan tersebut.
     Selain itu kalau kamu termasuk orang yang penasaran dan percaya dengan Law of Attraction, buku ini juga memberikan pembahasan terkait hal tersebut dari perspektif Islam. Meskipun masih memuat banyak pertanyaan, tapi kalau untuk pintu awal, masih bagus lah.

     Demikian ulasan buku Quantum Ikhlas oleh Erbe Sentanu dariku. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca sampai selesai!

You May Also Like

0 comments