Banyak Rencana Tapi Susah Terlaksana? Coba Terapin Manajemen Waktu ini!

by - April 10, 2022

      Siapa yang di sini suka kelimpungan dengan to-do-list harian? Siapa yang selalu ngerasa waktu 24 jam sehari itu masih kurang? Dan siapa juga yang selalu punya rencana pengen belajar sesuatu, tapi cuma jadi wacana karena ngerasa gak sempet terus?

     Kalau kamu termasuk salah satu orang di atas, sepertinya ini adalah tulisan yang tepat untuk kamu! Kali ini, aku akan membagikan tentang tips manajemen waktu dari buku Make Time: How to Focus on What Matters Every Day yang ditulis oleh Jake Knapp dan John Zerastsky. Penulisnya waktu nulis buku ini pada kerja di Google, jadi bisa lah dijadiin inspirasi tentang cara keduanya melakukan manajemen waktu di tengah padatnya pekerjaan mereka di perusahaan besar macam Google. Penampakan bukunya seperti ini nih:

.

Tips dalam Buku Make Time

     Make Time atau meluangkan waktu dalam buku ini bukan bertujuan untuk menyelesaikan semua tugas. Melainkan, lebih ke mengurangi sikap buru-buru kita dalam mengerjakan sesuatu.
     Pasti pernah kan, kita semua ngerasa kelimpungan dengan banyaknya to-do-list, sampai akhirnya banyak yang nggak dikerjakan secara maksimal? Lantas, seperti apa sih cara kerja manajemen waktu dalam buku ini? Berikut adalah pemetaan yang aku ambil dari bukunya:

     Secara umum, kita hanya perlu mengulang empat langkah harian di atas setiap harinya. Langkah pertama adalah memilih 1 sorotan/highlight kegiatan yang akan menjadi prioritas utama. 
     Kemudian langkah kedua adalah Laser, yakni menentukan cara agar tetap terfokus pada kegiatan tersebut. Nah, untuk melakukan ini kita harus membangun Energi agar kegiatan tetap berjalan.
     Lalu yang terakhir adalah Reflect atau melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah kita lakukan sebelumnya dengan menulis beberapa catatan sederhana.
     Duh, masih bingung ini kinerjanya gimana. Baiklah, berikut penjabarannya satu persatu.

1. Memilih Highlight Harian

     Langkah manajemen waktu pertama dalam buku ini adalah menentukan highlight harian. Dalam menentukan highlight harian, setidaknya ada 3 jenis kegiatan yang bisa dipertimbangkan, yakni:
a) Berdasarkan urgensi (harus segera diselesaikan), seperti tugas sekolah, tugas kantor.
b) Berdasarkan kepuasan (puas kalau sudah terlaksana), seperti hafalan 50 kosakata baru bahasa asing, bersihin kamar yang sudah lama jadi wacana.
c) Berdasarkan sukacita (membawa kesenangan), seperti belajar alat musik, menyelesaikan membaca novel.
     Kita bisa pilih salah satu dari kegiatan tersebut, sesuai dengan naluri/kebutuhan kita. Lalu luangkan waktu sekitar 60 menit sampai 90 menit.
     Ingat, cukup 1 kegiatan prioritas saja. Semakin sedikit prioritas, semakin kita bisa fokus. Mungkin akan terlihat sulit untuk melakukannya di awal-awal. Tapi, kalau sudah terbiasa pasti bisa dinikmati.
     Oh iya, kita gak harus stuck di satu kegiatan tersebut. Misal suatu ketika kita pengen ganti karena satu dan lain hal, itu bisa banget. Karena tip dari buku ini juga mengajak kita untuk tetap realistis dan manusiawi. Jadi fleksibel deh.
     Kamu bisa membaca buku ini lebih lanjut kalau ingin mengetahui detailnya tentang cara memilih highlight harian ini. Di sana dituliskan beberapa cara yang diambil dari pengalaman dua orang penulisnya (masing-masing penulis punya cara berbeda loh, jadi bisa disesuaikan dengan diri kita buat inspirasinya).

2. Laser (mencari cara agar tetap fokus)

     Setelah menentukan highlight harian, tugas kita adalah menjaga fokus kita terhadap kegiatan tersebut. Jadi, tugas utama kita adalah melawan distraksi.
     Tiap orang punya distraksi yang berbeda, tapi di zaman yang canggih teknologi ini, kebanyakan dari kita sulit untuk melepaskan diri darinya. Sebagai contoh, ada yang tergoda untuk buka media sosial, ada yang tergoda untuk nonton YouTube/Netflix dan lain sebagainya. Meski demikian, semua tetap ada solusinya, bukan?
     Sebagai contoh: log out dari semua media sosial untuk sementara waktu, atau mungkin kalian punya cara sendiri. Kunci dari mode laser adalah menjaga fokus kita dari distraksi yang ada.
     Untuk hal ini, setiap orang tentu punya cara berbeda, sehingga kita harus melakukan eksperimen. Nah, bagi kamu yang butuh inspirasi mengenai cara melawan distraksi ini, di Buku Make Time mereka menuliskan beberapa metode yang mungkin bisa kita coba.

3. Menjaga Energi

     Ibarat laptop yang butuh charging baterai, otak dan diri kita juga butuh energi untuk melakukan kegiatan highlight kita. Kuncinya adalah dengan merawat tubuh, baik secara jasmani dan rohani. Seperti apa sih?
     Nah, dalam buku ini penulis menawarkan cara ala manusia purba dalam menjaga energi. Di antaranya: 

a) Terus Bergerak. 

     Kita gak harus pergi ke gym atau lari maraton buat terus bergerak. Cukup meluangkan waktu 10 menit untuk melakukan gerakan ringan semacam push up, sit up atau yoga. Atau bisa juga stretching sesekali selama 2-3 menit saat melakukan pekerjaan di depan laptop.

b) Makan makanan sehat.

     Kita adalah apa yang kita makan, karena makanan yang masuk di badan kita berpengaruh pada kondisi kita. Kalau kita sering makan-makanan junk food, tentu saja bisa bikin badan kita gampang capek karena ada banyak "sampah". Gak harus makanan sehat yang mahal, bisa kok kalau makan sayur atau ikan yang kita olah sendiri. Asalkan tetap sesuai porsi.

c) Keluar dari Jaringan. 

     Yang dimaksud di sini adalah mengurangi penggunaan aplikasi digital. Karena secara gak sadar, kita sering menghabiskan waktu di media sosial atau aplikasi lainnya sampai lupa waktu dan capek sendiri.

d) Berinteraksi

     Manusia adalah makhluk sosial, sehingga kita perlu berinteraksi dengan orang lain. Tentu saja interaksi di sini adalah dengan orang yang berkualitas dalam hidup kita.

e) Tidur di Gua.

     Dalam artian, menjaga kualitas tidur kita. Karena banyak dari kita, meskipun menghabiskan waktu lama di tempat tidur, pada kenyataannya kualitas tidurnya masih kurang.

f) Menjaga Kafein.

     Di zaman pra sejarah mungkin belum ada kopi/teh, tapi sepertinya ini patut ditambahkan dengan porsi tertentu.
     Di dalam buku ini dibahas juga secara detail dari masing-masing cara manusia purba di atas. Jadi kalau tertarik, bisa dibaca di situ untuk lebih lengkapnya.

4. Reflect atau Evaluasi

     Setelah melakukan kegiatan di atas, ada baiknya kita melakukan evaluasi sederhana dengan menuliskan catatan sederhana mengenai kegiatan hari itu, seperti: apa saja yang menghambat, sejauh apa progres kita, atau cara apa yang kemungkinan lebih cocok.
     Fungsi dari evaluasi ini adalah agar kita bisa tau cara mana yang akan dipakai selanjutnya, mana yang harus dihindari, seberapa kuat energi kita bertahan, dan lain sebagainya.

     Nah itu tadi adalah Manajemen Waktu ala buku Make Time. Mereka juga punya blog khusus seputar bukunya, bisa kunjungi di Make Time Blog. Selamat mencoba teman-teman!

You May Also Like

2 comments

  1. Wah, jadi pengen baca bukunya.

    BalasHapus
  2. Iyaa, bukunya bagus dan detail juga. Gak banyak teori, dan langsung ke penerapannya.

    BalasHapus