Belajar Apa di Jurusan Hubungan Internasional?

by - April 24, 2022


      Hai semua! Buat yang lagi buka tulisan ini, pasti kalian adalah orang-orang yang pengen masuk HI, atau sekarang lagi kuliah jurusan HI tapi bingung dengan apa yang akan di pelajari di jurusan tersebut. Seperti yang diketahui, HI atau Hubungan Internasional merupakan program studi dari rumpun ilmu sosial, yang secara umum mempelajari hubungan antar negara atau dinamika internasional.

     Tapi, detailnya kita akan belajar apa sih di jurusan ini? Apakah kita harus jago bahasa Inggris? Apakah kita akan mempelajari seluk beluk semua negara? Nah, kali ini aku akan menuliskan gambaran umum tentang apa saja yang akan dipelajari di program studi ini. Jadi, baca tulisan ini sampai selesai yuk!!!

1. Perspektif Dasar Realism, Liberalism, dan Konstruktivism

     Begitu pertama kali masuk HI, kita akan disuguhkan materi mengenai tiga perspektif dasar dalam HI di mata kuliah Pengantar HI. Nah, Realism, Liberalism, dan Konstruktivism adalah tiga persepektif mendasar yang akan terus diulang-ulang setiap kita mempelajari studi kasus HI. Dan sepanjang pembelajaran, kita juga akan diajak mempelajari turunan dari tiga perspektif ini. Sampai sini, pasti ada yang bertanya: 

Kenapa harus belajar ini?

Karena kita belajar hubungan antar negara, otomatis kita juga akan belajar tentang perilaku sesuatu negara. Ibarat manusia, negara juga punya ciri dan karakter yang akan memengaruhi interaksi sosialnya dengan negara lain. Sebagai contoh, ada negara yang cenderung memilih "menyerang" ketika sedang ada konflik. Ada pula negara yang lebih memilih "mengadakan pertemuan" atau "kerjasama" ketika terjadi hal serupa. Tindakan negara semacam ini, sebenarnya mengacu pada salah satu perspektif HI tadi, yakni tentang cara pandang mereka dalam melihat atau mencari solusi suatu masalah.

2. Kebijakan Luar Negeri

     Ketika belajar HI, kita akan sering dihadapkan dengan berbagai studi kasus yang memiliki beberapa topik seperti: perdagangan Internasional, pemberian bantuan luar negeri, menerima pengungsi dari daerah konflik, dan sebagainya. Nah, topik-topik tersebut adalah contoh produk dari Kebijakan Luar Negeri suatu negara. 

Kebijakan luar negeri itu apa sih? 

Jadi, singkatnya Kebijakan Luar Negeri adalah tindakan yang diambil suatu negara ketika sedang menghadapi suatu isu. Tindakan ini tentu saja ditujukan kepada pihak luar negara tersebut, dalam artian bisa untuk negara lain atau suatu organisasi Internasional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Luar Negeri memengaruhi suatu fenomena Internasional, di mana fenomena internasional ini adalah topik penting dalam program studi Hubungan Internasional.

Terus yang dibahas dalam materi Kebijakan Luar Negeri itu apa?

     Ketika kita mempelajari materi Kebijakan Luar Negeri di HI, kita juga akan mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan Kebijakan Luar Negeri tersebut. Sebagai contoh, teori yang menggambarkan alasan negara mengeluarkan kebijakan tersebut. Kemudian teori yang menggambarkan sifat kebijakan luar negeri tersebut, entah kebijakan yang bersifat koersif (memaksa) atau bersifat damai. Atau bisa juga kita akan mempelajari dampak kebijakan luar negeri suatu negara. Menarik bukan?
     Bagi yang menyukai analisis, pasti suka dengan materi Kebijakan Luar Negeri. Soalnya, seru juga membuat prediksi atau perkiraan terhadap tindakan suatu negara berdasarkan data-data yang tersedia. Siap-siap ya!!

3. Diplomasi

     Di antara kalian yang memiliki minat untuk mengambil jurusan HI, pasti ada kan yang punya cita-cita menjadi diplomat? Karena salah satu tugas utama diplomat adalah melakukan diplomasi, sudah dapat dipastikan bahwa di HI kita akan belajar mengenai diplomasi ini.

     Di beberapa Universitas, biasanya akan ada matkul khusus diplomasi. Dalam mata kuliah diplomasi ini, kita akan diajari dasar-dasar perilaku seorang diplomat, seperti cara berpakaian, cara berkomunikasi dan berdiskusi mengenai suatu isu.

     Nah, di diplomasi ini kita akan diajak untuk belajar cara negosiasi dan menulis usulan solusi lewat simulasi MUN (Model United Nations). Di sini, kita akan diminta belajar untuk memahami suatu isu dan merangkumnya dalam suatu position paper, yakni sebuah tulisan singkat mengenai posisi negara terhadap suatu isu. Misalnya di MUN itu sedang membahas Climate Change, terus kamu bertindak sebagai perwakilan Jepang. Di position paper ini kamu akan diminta untuk menulis bagaimana pandangan dan peran yang pernah/akan dilakukan Jepang terkait isu Climate Change tersebut.

     Selain itu, dalam simulasi ini kita pun akan belajar tentang cara menyampaikan pendapat, melakukan negosiasi dengan negara lain sampai "cara menyerang" negara lain yang baik.. Di luar MUN, biasanya kita juga akan belajar mengenai  table manner juga. Keren, bukan?!! 

4. Menulis Jurnal

     Mungkin ini bukan termasuk matkul (mata kuliah) yang akan dipelajari di HI. Tapi, hampir semua matkul yang berkaitan dengan HI akan meminta kita untuk menulis dan menganalisa jurnal. Tujuannya, supaya kita bisa menjabarkan studi kasus dengan baik dan jelas.

     Ketika menulis jurnal, biasanya kita akan diminta untuk memposisikan diri ke dalam salah satu perspektif HI tadi. Bisa juga kita diminta untuk memposisikan diri sebagai "suatu negara". Sebagai contoh, kita ingin menulis tentang Jerman yang menerima pengungsi dari Timur Tengah. Karena kita akan memposisikan diri sebagai negara Jerman, maka dalam jurnal atau artikel ilmiah ini kita akan menulis tentang alasan Jerman mau menerima pengungsi, yang meliputi kondisi politik internal Jerman, sesuatu yang diinginkan Jerman dari kebijakan ini, dan lain sebagainya. Dari sini, kita akan diajak belajar untuk berpikir sistematis dan kritis mengenai apa yang akan kita tuliskan di jurnal itu. Jadi, apakah kalian sudah siap nulis jurnal setiap minggunya?

     Nah, itu tadi mengenai hal-hal yang akan dipelajari di HI. Mengenai bahasa Inggris, apakah harus jago? Bukan harus, tapi setidaknya kita bisa memahami tulisan berbahasa Inggris. Jadi, jangan takut kalau bahasa Inggrisnya ngerasa biasa aja. Nanti lama-lama akan terbiasa kok. Lagipula, di jurusan manapun sepertinya menguasai bahasa Inggris secara pasif, setidaknya perlu.

     Demikian tulisanku kali ini. Ada yang tertarik untuk belajar di HI?

You May Also Like

0 comments